Home Ekonomi Jadi Program 100 Hari, Kemendag akan Aktifkan Kembali 10 SRG

Jadi Program 100 Hari, Kemendag akan Aktifkan Kembali 10 SRG

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti mengatakan sudah ada 123 gudang yang memfasilitasi Sistem Resi Gudang (SGD) di 106 kabupaten/kota yang tersebar di 25 provinsi, sejak pembentukannya pada tahun 2009, baik milik pemerintah, swasta, maupun BUMN. 

Namun di lapangan, masih banyak gudang yang belum dimanfaatkan secara optimal.

"Dari 123 gudang itu tidak semuanya berjalan mulus, ada yang on-off on-off. Sekitar 50 persen itu berjalan. Ada yang jalannya lancar, ada yang seperti kura-kura, ada yang mangkrak," katanya saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (3/12).

Tjahja menambahkan belum berjalannya SRG di sejumlah daerah karena kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat selaku pengelola, petani yang sudah terikat dengan sistem ijon tengkulak, terbatasnya kelembagaan seperti lembaga pengujian dan pengelola gudang, dan sulitnya mencari pembiayaan terhadap SRG dari perbankan.

Karena itu lanjut Tjahja, pihaknya akan menjalankan proyek percontohan pengaktifan kembali gudang SRG di 10 daerah pada tahun 2020 yaitu Lebak (Banten), Kuningan (Jabar), Ciamis (Jabar), Demak (Jateng), Purworejo (Jateng), Probolinggo (Jatim), Sumenep (Jatim), Bolaang Mongondow (Sulut), Wakatobi (Sultra), dan Dompu (NTB).

"Kita harap dalam 100 hari ini sudah terbentuklah tiga kelembagaannya (SRG). Udah ada PG (Pengelola Gudang)-nya, lembaga pengujinya, dan perbankannya," ungkapnya.

Tjahja menambahkan akan ada satu lagi gudang SRG yang dibangun di Bangli Bali untuk komoditas kopi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 33 Tahun 2018 tentang Barang yang dapat disimpan di Gudang SRG, terdapat 17 komoditi yang dapat disimpan yaitu Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada, Karet dan Rumput Laut, Rotan, Garam, Gambir, Teh, Kopra, Timah Bawang Merah, Ikan, dan Pala. 
Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa jenis komoditi yang dapat disimpan dengan skema SRG bertambah melalui Peraturan Menteri Perdagangan. Kemudian, pengguna SRG hanya dikenakan bunga sebesar 6% melalui skema subsidi resi gudang oleh perbankan.

Tjahja menyebut, secara kumulatif sampai dengan bulan November tahun 2019, jumlah Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 3.341 Resi Gudang dengan total volume komoditi sebanyak 110.226,71 ton (84.272,59 ton gabah; 11.849,19 ton beras; 7.599,89 ton jagung; 1.312,57 ton kopi; 4.299 ton rumput laut; 3,14 ton kakao; 31,16 rotan; 701,73 ton garam; dan 157,43 ton lada dengan total komoditi senilai Rp718,19 miliar. 

Pada tahun 2019, hingga bulan November ini telah diterbitkan sebanyak 379 Resi Gudang dengan volume komoditi sebesar 10.673,44 ton dengan nilai Rp97,78 Miliar. 

163

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR