Pontianak, Gatra.com – Kepala BPH Migas M. Fashurullah Asa menyampaikan bahwa Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan merupakan tindak lanjut Rencana Induk Gas Bumi Tahun 2012-2025. Kementerian ESDM telah merencanakan pembangunan jalur Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan, yang membentang dari Bontang – Banjarmasin – Palangkaraya – Pontianak sepanjang 2.219 Km.
"Ini akan mengangkut gas bumi dari Bontang, Kalimantan Timur guna memenuhi kebutuhan energi gas alam bagi seluruh masyarakat di Pulau Kalimantan," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Grand Mahkota, Jalan Sidas, Pontianak, Kalbar, Selasa (3/12).
Fashurullah menyebut pihaknya masih mendalami supply and demand gas bumi di Pulau Kalimantan. Ini juga terkait pemindahan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dan juga supply and demand gas bumi di Kalimantan Barat.
"Dengan kehadiran para tokoh nasional, tokoh masyarakat, DPR dan DPD RI, Gubernur, Bupati dan akademisi, diharapkan akan diperoleh kesepakatan dalam pemahaman pentingnya supply and demand gas bumi di Kalimantan, khususnya persiapan pemindahan Ibu Kota Negara," katanya.
Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko menyampaikan upaya pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan ini sejalan dengan Visi Presiden Joko Widodo, yang memprioritaskan lima aspek khususnya pembangunan infrastruktur.
"Kelima aspek tersebut meliputi infrastruktur, investasi, kualitas sumber daya manusia, reformasi birokrasi dan APBN yang tepat sasaran," tuturnya.
Moeldoko menyebutkan Kementerian ESDM dan PLN juga sudah memproyeksi kebutuhan energi untuk ibu kota negara yang baru ke depannya di Kaltim. Sehingga dengan kehadiran jalur trans pipa gas ini bisa menjadi alternative pembangkit listrik di Penajam nantinya.
"Kalau kebutuhan anggaran untuk trans pipa gas ini sekitar Rp30-35 triliun," paparnya.
Moeldoko berharap nantinya dengan BPH Migas dapat memenuhi kebutuhan gas sebagai pembangkit listrik yang selama ini masih menggunakan tenaga diesel. Sehingga nantinya kebutuhan listrik di wilayah Kalimantan yang selama ini diimpor dari Malaysia dapat tergantikan.
"Dengan terbangunnya pipa gas maka industri akan tumbuh sehingga perkembangan di daerah akan pesat," katanya.