Jakarta, Gatra.com - Memperingati Hari Bakti PU ke-74, Kementrian PUPR mengadakan upacara di Lapangan Sapta Taruna, Kementerian PUPR. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pun, turut serta mengikuti upacara Hari Bakti PU ke-74. Menariknya, Luhut menjadi inspektur upacara dengan mengenakan pakaian topi khas batak berwarna dominan merah.
Dalam sambutannya, sebagai inspektur upacara, dihadapan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkungan PUPR Luhut mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi daya saing bangsa. Meskipun, menurutnya, selama lima tahun terakhir ini pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif, tapi dirasa masih cukup kurang.
Untuk itu, ia berharap, PNS di lingkungan PU untuk terus bekerja keras membangun infrastruktur untuk menyambungkan konektivitas antar daerah dan menyongsong Indonesia maju.
"Kita masih butuh banyak pembangunan infrastruktur lainnya untuk terus mendukung konektivitas antar wilayah, baik itu pelabuhan, airport, maupun jalan raya penghubung," kata Luhut saat memberikan pidato di acara Hari Bakti PU Ke-74, di Kantor PUPR, Selasa (3/12).
Adapun, sejarah Hari Bakti PU lahir dari kisah 21 pegawai di Gedung Sate pada 3 Desember 1945. Sebanyak 21 pegawai PU bertugas menjaga gedung Departemen PU di Bandung yang sekarang bernama Gedung Sate.
Mereka harus berjuang menghadapi serangan pasukan Sekutu. Tujuh pegawai PU ketika itu gugur dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu, dan Soerjono. Kini, nama mereka dikenang sebagai Pahlawan Sapta Taruna. Dan setiap tahunnya dilakukan upacara Hari Bakti di Lapangan Sapta Taruna di Lingkungan Kompleks Kantor PUPR.