Jakarta, Gatra.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar berencana membuat kawasan perdesaan berbasis jaringan.
"Ke depan, pasti kita akan bicara kawasan dalam bentuk jaringan. Bisa saja desa A di sini, desa C di tempat lain ada jeda antar desa, tapi tetap menjadi satu kawasan karena bicara tentang kawasan jaringan," katanya dalam Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan di Jakarta, Selasa (3/12).
Ia menjelaskan, nantinya kawasan berbasis jaringan ini bisa menjalin suatu kerjasama antar desa yang saling membutuhkan. Bahkan, ia memiliki visi, akan terbentuknya satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama dari gabungan beberapa desa.
"Tergantung masing-masing kerjasama antar desa, misalnya BUMDes bersama, itu berarti membuat satu badan hukum baru yang dibuat oleh antar kepala desa," ujarnya.
Program ini, akan dirancang Kemendes PDTT dan diharapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di desa. Selain itu, pembangunan desa juga disebut bisa lebih efektif dan efisien dengan adanya kawasan berbasis jaringan ini.
"Semua nanti akan dilakukan oleh Kemendes, tetapi tetap lokusnya kan di daerah. Kalau hari ini ngomong hamparan jadi kabupaten, satu kabupaten atau satu provinsi. Nanti, kita bisa bicara lintas kabupaten karena sudah ngomong pembangunan kawasan dalam konteks jaringan, bukan lagi hamparan," pungkasnya.