Pekanbaru, Gatra.com -- Proyek jalan tol yang kini tengah digarap di sejumlah lokasi di Riau, diharapkan tidak mengabaikan masyarakat tempatan. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Riau, Ade Agus Hartanto. "Kalau untuk infrastrukturnya itu kita dukung. Namun, jangan sampai mengabaikan warga yang kebetulan terkena dampak pembangunan," terangnya, Selasa (3/12).
Terkait keluhan seorang warga yang keberatan dengan biaya ganti rugi pembebasan lahan jalan tol, pihaknya akan mengamati perkembangan lebih lanjut dari persoalan tersebut. Meski begitu, Ade meminta kontraktor segera mencarikan solusi terbaik atas polemik pembebasan lahan. Terlebih pembangunan jalan tol di Riau bakalan massif seiring rencana pemerintah pusat membangun tol Pekanbaru-Jambi dan Pekanbaru-Padang.
"Namanya permasalahan kan harus diselesaikan dan dicarikan formula jalan keluarnya, agar masyarakat dan pemerintah sama-sama merasa tidak diberatkan," tekannya.
Adapun DPRD Riau akan membuka opsi sebagai fasilitator, jika nantinya warga memerlukan hal tersebut untuk mendapatkan informasi perihal pembebasan jalan tol.
Sebelumnya, sebuah video viral di jagat dunia maya sehubungan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Video yang diunggah oleh akun @ota_lapau tersebut, menyuguhkan seorang ibu menangis sambil meminta pertolongan Presiden Jokowi terkait ganti rugi lahan yang cuma dibayar Rp18. 000 per meternya.
Sebagai informasi, proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai merupakan proyek strategis nasional yang digarap PT Hutama Karya. Jalan tol dengan panjang 131 kilometer ini mulai dibangun pada tahun 2016 dengan estimasi biaya mencapai Rp16, 21 triliun. Hingga akhir tahun 2019 baru satu seksi jalan tol yang dapat dilewati pengguna jalan.