Badung, Gatra.com-Beberapa bulan terakhir, termasuk Desember ini Bali terasa panas menyengat. Kondisi tersebut disebabkan karena, posisi gerak semu matahari sedang berada disekitar ekuator, sehinga di Bali juga menerima dampak pemanasan tersebut, itu disampaikan, Kasubid Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah III, Decky Irmawan, Senin,(2/12) di Tuban, Badung "Jika kita definisikan awam misalnya, ada awannya, akan tetapi ada panas menyengat. Karena sinar matahari tidak terhalang oleh awan saat diterima oleh permukaan bumi.
Jadi bumi tersebut akan menyerap panas secara maxsimal. Berapa radiasi panas masuk berapa persen dari yang dilepaskan oleh matahari.Bisa mampu tercapai 95%, apa lagi jika tidak ada awan bisa mencapai 100% panas terserap," paparnya.
Jagan lupa sifat dari darat dan laut juga, jika darat sifatnya cepat menyerap panas serta cepat pula melepas panas. Sedangkan, kebalikan dengan air laut lambat menyerap panas serta lambat juga melepas panas. "Siang hari terasa panas, dikarenakan siang hari permukaan bumi sedang menyerap matahari. Begitu juga pada malam hari gerah terasa, dikarenakan saat itu air laut disekitar perairan Bali sedang melepaskan panasnya. "Panas ini terjadi bukan di pagi dan siang hari saja, melainkan terjadi pada malam hari bisa sangat terasa juga," tutupnya.