Tapuanuli Utara, Gatra.com - Warga mengeluh rumah banjir akibat proyek saluran air di Desa Aek Nauli Opat, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Proyek saluran air ini merupakan bagian dari pembangunan Jalan Propinsi.
Warga terdampak bermarga Pakpahan mengatakan setelah dibangunya proyek saluran air ini, rumahnya menjadi langganan banjir ketika musim penghujan tiba. Ia juga mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah setempat.
"Pertama saya sudah sampaikan persolan ini kepada pekerja. Waktu itu saya sampaikan, mengapa di depan rumah saya rendah sekali. Dan pekerja itu berjanji akan menyampaikan keluhan saya kepada atasanya. Namun, sampai proyek ini selesai tidak ada perubahan, sehingga rumah saya banjir ketika hujan turun," keluh Pakpahan kepada Gatra.com, Senin (2/12).
Tak sampai disitu, ia juga menyampaikan persolan ini kepada Camat Sipahutar untuk memastikan siapa yang bertanggungjawab atas proyek ini. Bahkan keluhan ini sudah sampai kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapanuli Utara.
Ia menceritakan, ketika hujan turun maka, rumahnya akan tergenang air. "Kalau hujan air dibelakang rumah saya seperti kolam dan rumah banjir. Kemudian ada tiga rumah lagi dibelakang rumah saya akan ikut banjir ketika hujan semakin deras," jelasnya.
Pakpahan berharap ada solusi yang harus segera diambil. Karena, menurutnya, mestinya pembangunan saluran air harus ada pembuanganya. Bukan seperti proyek ini yang malah merugikan warga.
Camat Sipahutar Ronal Silitonga menyampaikan bahwa pembangunan saluran air ini merupakan proyek Bina Marga Propinsi Sumatera Utara. Ia juga mengaku sudah mengetahui persolan ini dan mencari solusinya.
Dijelaskannya, sesuai dengan pembicaraan dengan pihak Bina Marga Propinsi, yang menjadi solusi dari persolan ini adalah harus dibuka jalan air. Namun pengerjaannya tidak manual dan membutuhkan alat berat serta membutuhkan dana yang tidak sedikit pula.
"Itu proyek Bina Marga Propinsi dan kita sudah sampaikan keluhan warga. Waktu itu dibilang kami akan tindak lanjuti dan cek ke lapangan, jadi kita masih menunggu. Mereka masih harus melakukan survei, tetapi sampai sekarang belum ada pemberitahuan lagi. Janjinya pada waktu itu akan memberikan info kepada kami," ucap Ronal.