Banyumas, Gatra.com - Ujian semester berbasis android yang digelar dua sekolah pinggir hutan di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Mts Ma’arif NU 02 dan MTs Pakis, diklaim menghemat biaya ujian hingga 60 persen lebih.
Dua sekolah yang berada di daerah terpencil ini menjadi sekolah MTs, baik negeri maupun swasta, di Banyumas yang ujian semester menggunakan android dan komputer.
Kepala Mts Ma’arif NU 02 Cilongok, Nadlir M.Pd mengatakan biasanya dalam satu kali ujian tengah semester atau semester, sekolah membutuhkan biaya hingga Rp12 juta lebih. Akan tetapi, dalam ujian berbasis android kali ini, pihaknya hanya membutuhkan biaya kisaran Rp5 jutaan.
"Dari sisi pembiayaan itu sangat luar biasa. Kalau kemarin itu, kalau untuk macam-macam sampai menghabiskan Rp12 juta, yang sekarang itu hanya beberapa juta,” katanya, Senin (2/12).
Menurut dia, ujian berbasis android sangat hemat karena memangkas berbagai biaya, seperti penggandaan kertas ujian karena tanpa menggunakan kertas ujian (paperless). Selain itu, kini siswa pun tak perlu lagi membeli peralatan ujian, seperti pensil dan penghapus. Dengan begitu, biaya ujian yang biasa diterapkan di sekolah swasta pun lebih rendah.
Dia pun mengklaim, nyaris tak ada penambahan biaya variabel dalam ujian android. Biaya hanya untuk operasional pelaksanaan ujian.
“istrik itu malah nggak nambah, karena itu kan pakai Hape. Yang pakai laptop hanya beberapa anak yang nggak punya hape,” ungkapnya.
Menurut dia, ujian berbasis android dan komputer juga membuat evaluasi atau penilaian lebih obyektif dan mudah. Guru tinggal mengecek jawaban dengan aplikasi untuk ujian dalam android tersebut.
“Kita ingin evaluasinya seobjektif mungkin,” ucapnya.
Nadlir mengemukakan, ponsel dan internet adalah kensicayaan. Sekolah tak akan sanggup mencegah siswa menggunakan ponsel. Karenanya, yang bisa dilakukan adalah bagaimana mengarahkan penggunaan ponsel untuk kegiatan positif.
Penggunaan internet positif juga mesti dilakukan sejak dini agar teknologi digunakan untuk kegiatan produktif.