Tegal, Gatra.com - Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Tegal, Jawa Tengah masih tinggi. Pemerintah setempat melakukan sejumlah upaya untuk mencegah munculnya kasus baru.
kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, jumlah kasus HIV/AIDS hingga November 2019 mencapai 315 kasus. "Secara kumulatif kami mencatat ada 315 kasus HIV/AIDS," katanya kepada Gatra.com, Senin (2/12).
Jumlah tersebut berdasarkan pendataan Layanan Kesehatan Kota Tegal dari 2018 hingga 2019. Terdiri dari penderita HIV sebanyak 199 orang, dan penderita AIDS sebanyak 116 orang. Dari jumlah itu, 52 orang meninggal karena penyakit mematikan itu.
Sri Primawati mengatakan, pihaknya menargetkan three zero terkait masih tingginya temuan kasus HIV/AIDS. Yakni tidak ada inveksi baru HIV, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, serta tidak ada stigma dan diskriminasi kepada penderitanya atau ODHA.
"Upayanya mulai dari peningkatan upaya premordial prevension, penguatan promosi, penguatan pencegahan, penguatan pengobatan dan pendampingan, serta penguatan jejaring," jelasnya.
Upaya penguatan pencegahan, lanjut Prima, Dinas Kesehatan melakukan program antenatal care (ANC) terpadu untuk mencegah penularan melalui ibu kepada bayinya, dan mengadakan layanan counseling and testing (VTC) untuk mencegah serta mendeteksi penderita HIV/AIDS agar bisa bisa langsung mendapat pengobatan.
"Layanan VTC kami lakukan tidak hanya di tempat-tempat layanan kesehatan yang ada seperti puskemas atau rumah sakit, tapi juga secara mobile di komunitas risti (risiko tinggi) penularan HIV/AIDS," ujar Prima.
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi meminta masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif dan bersikap diskrimatif terhadap penderita HIV/AIDS. Sebaliknya harus memberikan dukungan agar tidak terpuruk.
"Masyarakat tidak perlu takut kepada penderita HIV/AIDS karena bisa jadi mereka tertular saat dalam kandungan atau transfusi darah. Jangan mendiskriminasikan. Mereka butuh dukungan agar bisa bangkit untuk bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya.