Bantul, Gatra.com – Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta M Sirajul Milal meninggal karena teperosok dan jatuh ke sumur saat memimpin salat, Sabtu (30/11) malam. Lokasi kejadian tersebut, musala di kompleks Pesan-Tren Ilmu Giri, sudah direnovasi tiga kali.
Usai kejadian itu, kompleks Pesan-Tren Ilmu Giri, Dusun Gunungsari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, 20,5 kilometer dari pusat Kabupaten Bantul, terlihat sepi.
Saat Gatra.com menyambangi kompleks itu, tempat imam salat atau mihrab sudah ditutup. Sumur sedalam 10 meter dan selebar 2 meter persegi, tempat Milal terperosok, juga ditutup.
“Tempat imam memang tepat di atas sumur. Saat kejadian sumur memang tidak ditutup apapun dan berbatasan langsung dengan lantai musala yang terbuat dari bambu,” papar petugas kebersihan setempat, Wardoyo (35), saat ditemui di rumahnya, 100 meter dari musala, Senin (2/12).
Didirikan pada 2004-2005, musala itu sudah direnovasi tiga kali. Renovasi terakhir pada musala berbentuk rumah panggung dari bambu itu dilakukan sekitar dua-tiga tahun lalu.
Namun berbeda dengan dua renovasi sebelumnya, renovasi terakhir ini menggunakan material bambu dari Cangkringan, Sleman. Padahal renovasi sebelumnya menggunakan bambu petung dari daerah sekitar.
“Bambu yang digunakan di renovasi terakhir adalah bambu apus yang lebih tipis dibandingkan bambu di sini,” ungkap Wardoyo yang menjadi penolong pertama Milal saat jatuh.
Wardoyo lantas bercerita, Sabtu sore lalu ia membersihkan halaman musala karena akan digunakan seratusan mahasiswa UIN untuk ajang malam keakraban atau makrab.
Saat membersihkan tempat imam, Wardoyo menyatakan tidak ada hal yang aneh, termasuk kondisi bambu. “Dugaan saya dan petugas Polsek Imogiri, penyebab jatuhnya almarhum karena alas bambu tidak kuat menahan korban yang berbobot 100 kilogram,” kata dia yang tengah demam itu.
Lokasi sumur tepat di tempat imam memang disengaja agar tidak ada kotoran masuk ke satu-satunya sumber air bersih kompleks pesantren itu. Ia juga tidak sempat memberitahu peserta soal lokasi sumur itu karena sumur terlihat jelas dari samping.
Menurut dia, Pesan-Tren Ilmu Giri sering menjadi area makrab mahasiswa baru. Alhasil wajar saja jika di masa penerimaan mahasiswa baru lokasi ini didatangi banyak mahasiswa. Selebihnya, satu bulan sekali pesantren ini menggelar pengajian.
“Sampai sekarang saya belum tahu apakah pengurus akan memindahkan lokasi musala atau apa. Tapi yang pasti, tempat imam akan ditutup dahulu dan dilakukan renovasi pada sumur,” jelasnya.
Menurut polisi, Milal jatuh saat memimpin salat Isya. Dalam usaha penyelamatan, Wardoyo masuk ke sumur tiga kali namun gagal mengangkat tubuh korban. Ketika salah satu rekan korban turun membantu, Milal yang tidak sadarkan diri berhasil diangkat dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Imogiri Kompol Anton Nugroho menyatakan hasil otopsi menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan di tubuh korban. Kejadian ini pun dinyatakan murni kecelakaan.
“Di tubuh korban hanya terdapat luka lebam pada pipi kanan dan benturan di kepala yang diduga akibat benturan dengan dinding sumur. Korban langsung dibawa untuk dimakamkan oleh keluarganya ke Bogor,” katanya.