Pekanbaru,Gatra.com -- Gubernur Riau, Syamsuar, mengingatkan agar aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak menjadikan mutasi sebagai momok menakutkan.
"Itu bukan momok yang harus ditakuti. Saya juga sudah tekan kan itu di Dinas Perindustrian. Enggak perlu takut menghadapinya," terangnya kepada awak media seusai sidang paripurna di gedung DPRD Riau, Senin (2/12).
Syamsuar sendiri memastikan bahwa pegeseran pejabat akan dilakukan di lingkungan Pemprov Riau dalam waktu dekat. Bekas Bupati Kabupaten Siak itu pernah mengungkapkan akan melakukan mutasi besar-besar dilevel eselon II. Pasalnya saat ini ada beberapa jabatan eselon II yang masih kosong lantaran pejabatnya memasuki masa pensiun.
Dia pun menekankan pegeseran jabatan bukan sesuatu yang baru di jajaran birokrasi. Oleh sebab itu Syamsuar mengaku heran jika masih ada birokrasi yang merasa gugup menghadapi mutasi.
"Ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang nanti akan kita lakukan mutasi. Ada juga karena munculnya OPD baru. Tapi nanti lah tunggu Januari tahun depan," tegasnya.
Adapun isu mutasi menguat belakangan ini di lingkungan Pemprov Riau. Terlebih Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) defenitif, Yan Prana telah dilantik. Pada Oktober 2019 Syamsuar mengatakan perombakan birokrasi akan menyusul setelah dilantiknya Sekdaprov defenitif.
Nantinya Sekda definitif bakal dilibatkan sebagai tim panitia seleksi (Pansel) Assessment.
Selain faktor telah dilantiknya sekdaprov defenitif, kekhwatiran akan jabatan muncul setelah Presiden Jokowi berkeinginan menghapus pejabat tingkat eselon tiga dan empat.