Merangin, Gatra.com – Ruang inap di Puskesmas Tambang Emas, Kabupaten Merangin ternyata tidak mampu menampung puluhan korban keracunan massal. Alhasil, Kepala Puskesmas Tambang Emas, dr Agie berinisiatif mendirikan posko darurat di rumah bidan Desa Tanjung Benuang.
Rumah bidan desa Nurhayati disulap menjadi posko darurat. Sebagian pasien dirawat di warung miliknya dengan peralatan seadanya. Bahkan untuk sekadar mengantungkan cairan infus para petugas medis harus mengantungkan di tali plastik yang dipasang melintang di dalam toko.
“Daya tampung kamar inap di puskesmas tidak memadai sehingga kita mendirikan posko di rumah bidan desa,” kata Kepala Puskesmas Tambang Emas, dr Agie, Senin (2/12).
Baca Juga: Usai Kenduri Belasan Warga Merangin Keracunan
Menurutnya, posko darurat didirikan di rumah bidan sebagai bentuk tindakan cepat agar para pasien keracunan yang berasal dari desa Tanjung Benuang bisa segera tertolong.
"Ini pertimbangan kita untuk bisa segera membantu pasien yang berasal dari desa Tanjung Benuang. Apalagi lokasi kejadian luar biasa terjadi di sini. Pasien yang kita tangani merupakan korban makanan dari tanggal 28 November lalu hingga hari ini,” ujarnya. Ia berharap kamar rawat inap bisa ditambah.
Kadinkes Merangin, Abdai mengatakan akan segera mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi ke BPOM Jambi untuk mengetahui penyebab keracunan masal yang terjadi di desa Tanjung Benuang.
“Kita dirinya posko darurat selama dua hari ke depan. Sampel makanan yang kita dapatkan akan kita kirim ke BPOM Jambi. Dalam waktu dua hari maka kita akan mendapatkan konfirmasi penyebab keracunan massal. Dan kita sudah menangani pasien sebanyak 43 orang,” kata Abdai.
Sementara itu kekurangan kamar inap akan ditingkatkan setiap tahunnya agar tidak ada lagi pasien yang tidak dapat kamar rawat inap di setiap puskesmas.