Jakarta, Gatra.com - Geger telur yang terpapar dari pembakaran sampah plastik polutan membuat Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi angkat bicara. Menurutnya, telur yang diteliti oleh The International Pollutans Elimination Network (IPEN) diambil dari lokasi yang intens terjadi pembakaran plastik. Salah satu lokasinya adalah Dusun Klagen, Desa Tropodo Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Untuk penelitian soal telur yang mengandung dioksin, kami gunakan sampel yang diambil dari lokasi paling sering adanya aktivitas pembakaran plastik. Salah satu lokasinya si Dusun Klagen, Desa Tropodo Krian, Sidoarjo," katanya saat dihubungi oleh pihak Gatra.com, Senin (2/11).
Prigi menyatakan bahwa sebelum diteliti, telur dimasak dengan air mendidih selama 15 menit. Setelah itu, telur didinginkan lalu dibawa ke penelitian yang berada di Republik Ceko untuk diteliti oleh IPEN.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tidak Khawatir Telur Tercemar Dioksin
"Telur didinginkan lalu dibawa ke Universitas Kimia dan Teknologi Departemen Kimia dan Analisis Makanan di Praha, Republik Ceko. Sampel diambil selama April 2019 serta dilakukan analisisnya periode Juni hingga September 2019," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menyatakan tim peneliti dari pihaknya akan menanyakan metode dan sampel yang digunakan IPEN terkait adanya kandungan dioksin pada telur di Jawa Timur. Nantinya, metode dan sampel tersebut akan diuji kembali oleh tim peneliti KHLK.