Karanganyar, Gatra.com - Pembebasan tanah nihil untuk keperluan Tol Yogya-Solo di wilayah Kabupaten Karanganyar. Jalur tol yang masuk Karanganyar tersebut diprediksi tidak memakan biaya pembebasan lahan karena hanya berimpitan di pintu masuk Ngasem, Colomadu, Karanganyar.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Karanganyar, Muh Indrayanto mengatakan hasil kajian bersama Pemprov Jawa Tengah terkait pembangunan tol itu, rutenya bakal melewati wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Disebutkan, jalan tol Solo-Yogyakarta memiliki panjang 92,85 kilometer. Dari rentang tersebut, 12 kilometer diantaranya dibangun melayang atau elevated. Di Jawa Tengah, wilayah Karanganyar masuk kategori elevated. Pemkab Karanganyar mempersilakan pembangunan dimulai seiring aturan tata ruang di perda perubahan telah mengakomodasinya. Dalam proyek nasional itu, sebagian wilayah Kabupaten Klaten dan Boyolali juga terdampak.

"Koordinasi terakhir dengan Pemprov Jawa Tengah, kami diminta mengakomodirnya di perubahan raperda RTRW. Sesuai arahan dari Kementrian ATR, jalan tol (Solo-Yogya) yang lewat Karanganyar, berada di atas jalan. Atau kemungkinan berimpitan dengan itu (tol Soker) namun di atas (elevated)," katanya di Karanganyar, Senin (2/12).

Lantaran berimpitan dengan tol Soker, pembebasan tanah untuk proyek tol Solo-Yogyakarta nol rupiah. Sebab, proyek itu tanpa memakai lahan atau di atas lahan yang telah dibeli pemerintah pada proyek .

"Enggak ada pembebasan tanah untuk tol Solo-Yogya di Karanganyar. Perda RTRW kita sudah disesuaikan dengan proyek pembangunan nasional," lanjutnya.

Ia memastikan roda perekonomian makin kencang berputar, khususnya di Karanganyar, usai dibuka jalan tol Solo-Yogyakarta. Di wilayahnya, geliat perekonomian paling terasa di sekitar empat interchange jalan tol.

"Karanganyar memiliki empat interchange. Di pintu gerbang masuk keluar itulah pendorong kemudahan berbagai akses. Apalagi ditambah lalu lintas tol Solo-Yogyakarta," katanya.