Palembang, Gatra.com - Sebanyak 28 pembalap slalom dari 10 negara bersaing memperebutkan gelar ajang balap internasional Gymkhana (Slalom) di sirkuit internasional Skyland, Sabtu sore (30/11).
Pembalap asal Singapura, Yap Hui Ching mengakui jika cuaca panas di arena sirkuit menjadi tantangan yang harus dihadapai saat perlombaan. "Saya pertama kali datang ke sini (Muba), sebelumnya di Jepang. Cuaca di sini sangat panas," ungkapnya usai melakukan sesi uji lintasan sirkuit.
Kendati demikian, dia menyukai sirkuit Skyland internasional karena memiliki pamandangan yang bagus dan cukup menarik rasa penasaran untuk menaklukkannya.
Hal yang sama juga dikatakan, pembalap asal Malaysia, Ng Aik Sha, yang mengakui jika trek dan settingan sirkuit sangat berbeda dari beberapa negara yang pernah diikutinya.
"Track dan settingan berbeda, ini sangat menyenangkan karena harus mengetahui track baru namun ini sangat menantang," ungkapnya.
Dijelaskannya, gymkhana (slalom) kali ini harus menggunakan kecepatan yang lebih tinggi dari biasanya. Kecepatan ini menjadi tantangan besar yang harus ditaklukkan agar bisa bisa tepat waktu. "Gymkhana harus dilakukan dengan cepat dan teratur. Tentu kombinasi ini tidak mudah untuk dilakukan," akuinya.
Sejumlah pembalap dari 10 negara yang memperebutkan gelar Muba Asia Auto Gymkhana Cup 2019, Jakasem- Jadjang (Thailand), Pov Techeng-SCM Sokosal (Kamboja), Ho Ynwaverick-Wai Ming (Hongkong), Tseng Kun Yao-Chu Chin Yi (Taiwan), Nguyeh Hong Vinh-Truong Nam Thanh (Vietnam), Magendram Arunasalam-Mohd Shazly Farith (Malaysia), Ng Aik Sha-Lho Wei Min (Malaysia), Lim Boon Seng-Low Chor Yong Jeremy (Singapura), Kan Tsz Kong-Yap Hui Ching (Singapura), Vidit Jain-Ashad (India), James Sanger-Andriansya (Indonesia), Anggiana OHP-Ananta OHP (Indonesia), Hardiko-Rinaldo (Indonesia).
Reporter:Karerek