Karanganyar, GATRA.com- Para kepala desa di Kabupaten Karanganyar menerima dengan senang hati pemberian kendaraan dinas berupa sepeda motor Yamaha N-Max. Sebelumnya, mereka sudah mendapatkan kendaraan dinas Honda Mega-Pro.
Ketua Forum Kepala Desa Maju Bersama, Tri Harjono mengungkapkan pengadaan N-Max pernah disinggung Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam beberapa kesempatan. Ia tak menyangka realisasinya pada awal tahu depan.
"Pernah disampaikan saat acara di Mojogedang. Sepeda motor yang lama, yakni Mega Pro, berusia sudah lima tahun ini. Namun masih layak pakai. Jika diberi lagi N-Max, yang Mega Pro dapat dipakai untuk operasional di desa atau dipakai perangkat pemerintah desa," kata Tri Harjono kepada Gatra.com melalui sambungan telepon, Minggu (1/12).
Sebagaiman diberitakan, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengusulkan belanja 177 unit sepeda motor Yamaha N-Max untuk kendaraan dinas 162 kades dan 15 lurah. Anggaran yang diusulkan mencapai Rp 5,2 miliar.
Mengenai hal itu, Tri mengatakan wajar saja fasilitas itu diberikan ke kades/lurah. Penggunaannya akan memudahkan kerja mereka yang tanpa mengenal waktu. Sedangkan untuk pemeliharaan dan ongkos BBM, ia berharap masih diperkenankan dikaver APBDes.
Ditanya apakah pemberian kendaraan dinas itu bernuansa politis ataukah terkandung maksud lain, Tri menampiknya. Ia mengakui dulunya getol meminta revisi Perbup No 77 tahun 2019 tentang Pengisian Perangkat Desa. Perbup itu dinilai memangkas kewenangan kades dalam perekrutannya."Soal itu (protes Perbup) sudah selesai. Kami menerima dan menjalani saja Perbup itu. Enggak ada masalah dan enggak ada benang merahnya," katanya.
Kades Salam, Kecamatan Karangpandan, Sutardi mengatakan, sepeda motor lama, telah berusia 5 tahun. Kondisinya masih layak pakai. Tapi jika Pemkab akan memberikan yang baru, sepeda motor yang lama, bisa digunakan oleh sekretaris desa.
Kondisi motor lama saat ini, masih bisa dipakai. Kami tidak sendiri tidak menuntut. Tapi kalau dikasih yang Alhamdulillah. Jika ada anggaran, tidak ada masalah. Kalau perawatan, tidak ada masalah. Semua masuk ke desa, yang penting dirawat," ujarnya.
Hal senada dikatakan Kades Jaten Kecamatan Jaten, Harga Satata. Secara pribadi, Harga senang menerima sepeda motor baru sebagai kendaraan operasional. "Secara pribadi sih senang saja. Disamping itu, kita juga tidak ketinggalan dengan Sukoharjo dan Klaten yang lebih dulu memberikan motor baru untuk Kades-nya," kata dia.