Simalungun, Gatra.com - Untuk memastikan penyebab kematian ternak babi di Simalungun, Balai viteriner Medan mengambil sampel babi yang diduga terjangkit birus hog cholera. Pengambilan sampel ini dilakukan karena adanya temuan babi mati di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (28/11) lalu.
"Pengambilan sampel dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian hewan ternak babi. Apakah benar disebabkan virus hog cholera atau tidak," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Pemerintah Kabupeten Simalungun, Pardomuan Sijabat, Sabtu (30/11).
Pardomuam menambahkan tindakan pencegahan terus dilakukan agar penyebaran virus hog cholera bisa ditekan. Salah satu yang gencar dilakukan penyemprotan disinpektan seratusan kandang ternak di wilayah Kecamatan Siantar.
Pihaknya juga terus mensosialisasikan pencegahan penyebaran virus hog cholera dengan menjaga kebersihan kandang ternak. Disamping itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat atau peternak diharapkan melaporkan jika ada temuan kasus ternak babi mati.
Baca Juga: Bangkai Babi Kembali Ditemukan di Sungai
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk mengubur jika ada babi yang mati bukan dibuang, apalagi ke aliran sungai. Terpisah, Anggota DPRD Simalungun Badri Kalimantan mengapresiasi kerja cepat Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Simalungun mengatasi dugaan babi yang terjangkit virus hog cholera.
Diharapkan dengan upaya yang sudah dilakukan dapat mengurangi daerah yang terdampak virus yang sangat mematikan ternak babi ini. "Sangat mengapresiasi kinerja dinas ini. Setelah menerima informasi ada ternak babi mati terindikasi hog cholera langsung turun ke lapangan," jelasnya.
Selain itu, tindakan gempur disinpektan guna menekan penyebaran virus hog cholera di wilayah Kabupaten Simalungun yang dilakukan dinas terkait juga dinilai positif.