Sungaipenuh, Gatra.com – Jembatan Kerinduan, yang menghubungkan Kecamatan Tanah Kampung dengan pusat Kota Sungaipenuh terancam ambruk. Saat ini, jembatan layang yang menjadi ikon Kota Sungaipenuh itu posisinya sudah mulai miring dan turun.
Ini terlihat saat hujan mengguyur, air hanya menggenang di satu sisi jembatan saja. Permukaan aspal juga terlihat bergelombang, menandakan ada sebagian badan jalan yang turun.
“Sejak dulu merupakan kawasan rawa. Wajar saja kalau beban di atas jembatan terlalu berat, jembatan kebanggaan warga Sungaipenuh bisa ambruk,” kata Amri, warga yang ditemui di jembatan Kerinduan.
Setiap hari terutama ketika sore, jembatan ini selalui dipenuhi pengendara. Apalagi saat musim libur, jembatan kerinduan selalu dipadati pengunjung.
Pantauan Gatra.com, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, Dinas Perhubungan Kota Sungaipenuh sudah memasang poster atau spanduk larangan parkir di atas jembatan tersebut.
Bahkan sejak 23 Oktober lalu, beredar edaran melalui media sosial dari Dishub Sungaipenuh, terkait pelarangan parkir tersebut.
“Berdasarkan pantauan di lapangan masih banyak masyarakat yang beraktivitas di atas jembatan. Semakin banyak orang dan kendaraan di atas jembatan, semakin menambah beban,” tulis Syamsul Bahrum, Kadishub Sungaipenuh dalam surat edarannya.
Dengan beban yang semakin berat lanjut Syamsul Bahrum, berakibat terjadinya penurunan jembatan yang semakin parah. “Kita minta kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Sungaipenuh dan sekitarnya, untuk tidak lagi memarkirkan kendaraan di atas jembatan Kerinduan,” tulisnya.
Untuk diketahui, jembatan ini dibangun menggunakan dana APBN sebesar Rp35 miliar, dengan panjang 800 meter. Namun belakangan, ada penambahan panjang jembatan yang masih tergenang banjir.