Banjarnegara, Gatra.com – Pemerintah siap menggelontorkan dana sebesar Rp8,2 miliar untuk penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng Kabupaten Banjarnegara.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan, Kabupaten Banjarnegara baru saja mendapat alokasi APBN sebesar Rp1,68 triliun pada tahun anggaran 2020.
Sejalan dengan amanat presiden dan prioritas kebijakan yang telah ditetapkan, anggaran yang telah diterima akan difokuskan pada akselerasi pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat dan birokrasi yang efisien.
“Saya melihat realitas yang ada, Dieng selalu berhasil melampaui target, bahkan melebihi atau over target dalam perolehan PAD dari target yang telah ditetapkan," katanya, Sabtu (30/11).
"Jadi, saya juga harus memberi perhatian kepada pembangunan di Dieng. dari DAK yang kami terima kemarin, kami akan alokasikan 8,2 M untuk pembangunan wisata di sini. Ini realiatis, Dieng sudah memberi pendapatan, pemerintah harus merawatnya dengan mencukupi fasilitas yang dibutuhkan wisatawan kan begitu?," lanjutnya.
Dia berharap, rest area di jalur utama Dieng segera terwujud, karena sangat penting sebagai sarana untuk mengurai kemacetan. Selain itu, rest area juga bisa dimanfaatkan untuk wahana promosi penjualan produk UMKM dan oleh-oleh khas Banjarnegara.
"Rest area dengan fasilitas yang lengkap, ramah dan murah, akan memberi kenyamanan bagi wisatawan yang datang. Sehingga mereka nggak kapok ke Dieng sebaliknya akan gethok tular, terkesan dan pasti datang lagi kesini," ujar Budhi.
Sebelumnya, bupati juga sempat meninjau obyek wisata kawasan Dieng serta beberapa fasilitas yang ada di destinasi, Selasa (26/11).
Ia didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dwi Suryanto, Staf Ahli Bupati Aris Sudaryanto, Kabag Umum Agung Yusianto, Sekcam Batur Martoyo, dan pegiat wisata di Dieng.
Dalam kunjungan itu, bupati meninjau E-ticketing di pintu Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Museum Kailasa, dan kompleks rest area Telaga Sewiwi.
"Oh ya parkir dan toilet sangat penting. Juga ketersesiaan aneka produk lokal, sehingga wisatawan bisa mendapatkan cenderamata di lokasi tersebut. Ini juga peluang untuk industri kreatif," ujarnya.