Caracas, Gatra.com - Warga Venezuela berbondong-bondong datang ke pusat perbelanjaan di kota Caracas untuk mendapat barang-barang yang dijual murah. Sejumlah toko di kawasan tersebut menawarkan potongan harga tinggi dalam rangka merayakan hari belanja Black Friday.
Mal dan pengecer kecil mengiklankan diskon hingga 80% untuk barang-barang mulai dari sepatu hingga elektronik. Para penjual berharap adanya lonjakan pembeli menjelang Natal dapat mengimbangi kondisi ekonomi yang lemah.
"Diskon adalah satu-satunya cara, karena dengan harga yang menembus atap, kita tidak mampu membeli apa pun," kata Elizabeth Diaz, seorang pengunjung di kawasan pusat perbelanjaan Ciracas, seperti dikutip Reuters, Sabtu (30/11).
Seperti diketahui, Venezuela merupakan salah satu negara yang tengah mengalami krisis ekonomi. Banyak barang-barang dijual dengan harga yang tak mampu dibayar oleh warga dengan upah minimum kurang dari US$10 per bulan. Akibatnya, banyak toko yang mengalami penurunan pendapatan.
"Penjualan turun 50% sepanjang tahun ini, jadi kami memutuskan untuk melakukan Black Friday untuk membuat orang bersemangat dan meningkatkan penjualan," kata Rosmary Mogollon, seseorang yang bekerja di toko sepatu.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro berusaha menjaga harga barang-barang konsumen tetap rendah meski inflasi melaju dengan kontrol harga yang ketat. Pada bulan Januari, pemerintah mengatakan akan membuat kontrol harga lebih fleksibel serta melonggarkan sistem kontrol mata uang yang rumit.
Meski demikian, reformasi yang dijanjikan pemerintah belum bisa menghidupkan kembali ekonomi. Dalam sembilan bulan terakhir, Venezuela mengalami inflasi hingga 4.680% dan aktivitas komersial turun 39.2% di kuartal pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan migrasi juga terus berlanjut hingga lebih dari 4 juta warganya berpindah ke negara lain dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik.