Solok Selatan, Gatra.com - Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit pada Jumat (28/11) sore mengunjungi warga yang terdampak longsor di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parit Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan.
Ia sekaligus menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp350 juta dari Pemprov Sumbar dan Rp194 juta dari Kementerian Sosial. Tidak hanya itu, bantuan berupa rendang sebanyak 125 kilogram dan beberapa bahan makanan berupa telur, mie instan, beras, popok bayi, air mineral, dan puluhan seragam sekolah baru untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Penyerahan bantuan dilakukan di Kantor Camat Sungai Pagu, Solok Selatan, sebagai posko utama banjir bandang dan longsor, November 2019.
Sampai di lokasi terdampak longsor sekitar pukul 15.00 WIB, Wagub berbincang dengan beberapa warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat akibat hantaman longsor pada Minggu malam (24/11).
Pada kesempatan itu, korban dianjurkan untuk 'curhat' terkait lahan pertanian yang rusak parah dan kehilangan rumah serta harta benda kepada orang nomor dua di Sumbar tersebut.
"Sawah dan pertanian kami hancur pak. Rumah juga banyak yang rusak. Kami minta kepada pemerintah untuk membantu kami, terutama lahan pertanian, kalau tidak gimana hidup kami ke depannya," ucap salah satu warga saat ditemui Wagub Sumbar didampingi Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, Ketua DPRD Solsel, Zigo Rolanda, dan OPD terkait.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Sumbar menyebutkan, lahan pertanian yang rusak, benihnya akan dibantu Dinas Pertanian Provinsi Sumbar. Wali Nagari atau Pemkab Solsel diminta untuk mendata luas lahan pertanian masyarakat yang rusak akibat banjir bandang dan longsor, agar perekonomian masyarakat tetap berjalan pascabencana.
"Segera data dan laporkan ke pemerintah Provinsi Sumbar berapa luasan yang rusak, agar dibantu dinas pertanian provinsi," ucapnya.
Ia menyebutkan, sebagian masyarakat di Nagari Pakan Rabaa Timur, terutama di Jorong Sapan Salak dan Manggis harus pindah, karena daerah tersebut rawan longsor. Namun, dalam hal ini keputusannya diserahkan kembali ke pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Wali Nagari Pakan Rabaa Timur, Nasril mengatakan, hingga saat ini masih ada warganya di Jorong Manggis yang terisolir akibat tertutupnya akses jalan dengan material longsor. Ada sekitar 50 kepala keluarga (KK) bertahan di Jorong tersebut. Mereka harus berjalan 45 menit ke posko pengungsian untuk menjemput bahan makanan dan keperluan lainnya.
"Warga yang laki-laki atau relawan harus berjalan memutar untuk menjemput bahan makanan karena kendaraan belum bisa lewat," ujar Nasril saat ditemui di Solok Selatan.
Hingga saat ini katanya, jumlah warga Nagari Pakan Rabaa Timur yang mengungsi sebanyak 190 KK atau 595 jiwa di lima titik lokasi pengungsian, Sapan Salak 135 jiwa, Air Batuang 105 jiwa, Sapan Batu 60 jiwa, Pasia Panjang 30 jiwa, Ladang Kongsi 150 jiwa, serta Manggis 50 jiwa.