Solok Selatan, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan akan menyediakan lahan seluas dua hektare untuk merelokasi warga ke daerah aman dari longsor.
"Kita akan relokasikan mereka ke daerah yang lebih aman. Kalau mereka masih bertahan tinggal di sana, akan lebih tidak aman ke depannya. Percuma nanti bangun lagi rumah bagus kemudian hancur karena longsor," ujar Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria saat ditemui di Solok Selatan, Sabtu (30/11).
Tercatat sebanyak 68 kepala keluarga dari Jorong Sapan Salak, Manggis, dan Sapan Nan Duo, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parit Gadang Diateh (KPGD) akan direlokasi ke Jorong Pasir Panjang, di Nagari Pakan Rabaa Timur.
"Pemilihan lokasi relokasi masih dalam Nagari Pakan Rabaa Timur, sebagai titik terparah terdampak longsor akibat tingginya curah hujan. Kita relokasi mereka ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka saat ini, agar masyarakat tidak terlalu sulit pindah. Lokasi ini kami nilai aman karena hutannya masih bagus," ujar Muzni kepada awak media.
Sementara itu, mengenai pembiayaan pembangunan rumah warga yang terdampak longsor dan banjir bandang ini diupayakan berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemkab pun mengajukan anggaran senilai Rp3,5 miliar untuk 70 rumah.
Berdasarkan pantauan Gatra.com di lapangan, sebelumnya banjir bandang serta longsor melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu malam (24/11).
Beberapa rumah yang berdekatan di Jorong Sapan Salah porak-poranda dihantam banjir bandang dan longsor yang terdiri dari dua gelombang, Jumat (22/11) dan Minggu malam (24/11).
Hujan dengan intensitas tinggi berturut-turut mengguyur Negeri Seribu Rumah Gadang. Warga langsung berlarian ke luar rumah seketika mendengar dentuman dari balik rumah. Hanya berjarak beberapa meter saja, banjir bandang dengan cepat menghantam dan menghancurkan beberapa rumah yang dilaluinya.
Tercatat 12 unit rumah mengalami rusak berat, delapan unit rusak sedang, dan lima unit rusak ringan di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parit Gadang Diateh tersebut. Banjir dalongsor juga merusak pertanian warga, dan fasilitas publik seperti sekolah, dan rumah ibadah. Total kerugian di Nagari ini diperkisarkan sebesar Rp5,3 miliar.