Jakarta, Gatra.com - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menyebut pihaknya bakal terus mendesak pemerintah untuk menuntaskan kasus dugaan penistaan agama oleh putri proklamator Indonesia Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri. Ia menegaskan tak ada satu pun orang yang diperbolehkan melakukan penistaan agama terhadap agama apa pun.
"Kita akan memberikan support bahwa masih ada kelompok-kelompok, masih ada kita-kita orang yang tidak pernah akan membiarkan di negara kita, siapa pun melakukan penistaan agama terhadap agama apapun," kata Slamet saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Slamet meminta aparat untuk segera memproses secara hukum kasus dugaan penistaan itu. Hal itu menurutnya untuk menghindari konflik berkepanjangan di masyarakat.
Ia juga menceritakan kilas balik 212 yang muncul akibat adanya kasus serupa pada 2017 silam. Menurutnya, hal seperti itu jangan kembali terulang sebab gerakan seperti 212 akan terus berjalan. "212 muncul karena ada penista agama yang diperlakukan tidak adil kalian cintai, kita minta jangan sampai kembali lagi. Ini kan sudah kondusif, tapi kalau pensita agama kembali dilindungi ya siapa yang bisa menjamin kalau kondisi ini akan terus-menerus terjadi," papar dia.
Ia berharap kepolisian berlaku adil untuk menegakkan hukum sehingga tak ada lagi yang menistakan agama atau sosok panutan, seperti nabi, dalam suatu agama.
Sebelumnya, Sukmawati sempat membandingkan peran Nabi Muhammad dan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu ia sampaikan dalam diskusi bersama Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta Selatan, Senin (11/11).
"Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? untuk kemerdekaan Indonesia?" kata Sukmawati di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).
Namun dalam program acara televisi ia mengklarifikasi bahwa tak berniat untuk membandingkan kedua tokoh tersebut. Ia juga membantah telah melakukan penistaan agama. "Saya nggak menistakan agama, saya sangat memuliakan, saya sangat cinta kepada rasul. Jadi kalau saya melontarkan itu, saya menghormati kedua tokoh besar," ucap dia.