Home Politik Demokrasi Indonesia Mengalami Kemunduran Saat Ini

Demokrasi Indonesia Mengalami Kemunduran Saat Ini

Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Prof Dr Firman Noor, MA mengatakan, situasi Indonesia saat ini hampir mirip dengan apa yang terjadi di orde baru. Menurutnya, saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat tidak ramah demokrasi atau nir-demokrasi.

“Negara kita ini driven by elite interest dibanding people interest. Lima tahun terakhir itulah yang terjadi. Politik identitas itu bermain. Demokrasi saat ini dari sisi kebebasan, sedang dalam masa krisis,” ujar Firman kepada Gatra.com, Jumat (29/11).

Berdasarkan data EIU Democracy Index 2018, Indonesia saat ini berada di peringkat 65 dunia. Padahal, dua tahun lalu masih berada di peringkat 48. Saat ini, posisi Indonesia berdekatan dengan Singapura yang hanya berbeda dua peringkat.

Firman memaparkan penelitian dari Tom Power yang dilakukan pada 2018 lalu. Hasilnya kondisi demokrasi Indonesia mengarah ke sistem otoriter. Lalu berdasarkan survei LIPI yang dipublikasikan pada Agustus lalu, kualitas demokrasi di Indonesia stagnan mencapai 42%. Masyarakat menilai demokrasi Indonesia lebih baik.

“Saat ini birokrasi dipertanyakan netralitasnya. Saya mewawancarai, sebaiknya incumbent tidak ikut lagi, karena pasti menggunakan aparatur ASN nya. Ini juga memberatkan bagi birokrat. Mereka sebenarnya tidak ingin terlibat, tetapi ancamannya karir mereka. Jadi kalau ada FGD tentang elemen pilkada langsung, yang menolak itu birokrat karena menjadi alat pendukung petahana,” tutur Firman.

Firman mencontohkan situasi yang dialami Indonesia saat ini. Masyarakat akan berpikir ulang untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Pasalnya, pemerintah saat ini dinilai lebih menjaga stabilitas bukan dalam hal positif melainkan untuk menjaga rezim.

1950