Semarang, Gatra.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah telah melakukan langkah menghadapi era disrupsi dengan berpindahnya tenaga kerja manusia ke robot atau mesin.
Kepala Bagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnakertrans Jawa Tengah (Jateng) Kristono, menyatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kalangan pengusaha.
“Kami telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng terkait tenaga kerja pada era disrupsi ini,” katanya kepada Gatra.com di Semarang, Jumat (29/11).
Kalangan pengusaha, lanjutnya, mengungkapkan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerja karena tidak serta merta semua pekerjaan mampu dikerjakan oleh mesin.
Bahkan para pengusaha bakal memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kompetensi mereka, semisal penguasaan komputer.
“Penggunaan mesin atau robot memerlukan biaya mahal sehingga masih membutuhkan tenaga manusia. Terlebih upah pekerja di Jateng kompetitif dibandingkan provensi lain,” ujarnya.
Revolusi industri 4.0 yang akan menggantikan pekerjaan dengan mesin atau robot, menurut Kristono, sampai sekarang belum ada dampak signifikan di Jateng.
Para pengusaha masih banyak yang mempekerjakan tenaga kerja manusia, belum menggantinya dengan mesin-mesin. Dengan kondisi ini, lanjutnya, Disnakertrans Jateng belum membuat kebijakan khusus ketenakerjaan menghadapi revolusi industri 4.0.
“Sementara yang kami lakukan berkoordinasi dengan Apindo yang menyatakan tidak ada PHK karyawan,” ucapnya.