Yogyakarta, Gatra.com - Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi penyumbang produk domestik bruto terbesar di bidang ekonomi kreatif secara nasional. Pekerja kreatif di Yogyakarta pun diminta menyebar ke daerah lain dan turut menggarap karya kreatif di sejumlah tujuan wisata yang tengah dikembangkan pemerintah.
“Para talenta desain komunikasi visual bisa mendukung unsur kreatif 10 Bali Baru, terutama lima Destinasi Super Prioritas. Pekerja kreatif dari Yogyakarta semestinya juga bisa menyebar ke daerah-daerah lain untuk menumbuhkan komunitas kreatif,” kata Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti di diskusi “Peran Desain Grafis untuk Industri Lokal”, di Yogyakarta, Jumat (29/11).
Menurut dia, dengan 172 ribu pelaku ekonomi kreatif, DIY satu dari lima provinsi penyumbang PDB ekonoi kreatif terbesar pada 2016. DIY memimpin dengan share terbesar yakni 16% disusul Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
DIY salah satu provinsi dengan persebaran pelaku kreatif desain visual terbesar selain Bandung dan Jakarta. Jika para pelaku desain grafis ini menyebar ke daerah lain, potensi ekonomi subsektor ini juga akan lebih besar. Apalagi subsektor ini tumbuh pesat, yakni 8,98% pada 2016 dengan nilai kapitalisasi Rp922 triliun. Tahun ini, nilainya sekitar Rp1200 triliun.
“Desain grafis ini subsektor penting karena dibuat bukan cuma untuk dirinya sendiri tapi mendukung subsektor lain, misalnya kuliner untuk pengemasan, label, dan katalognya, juga untuk subsektor kriya dan fesyen,” ujar Yuana.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) Eka Sofyan Rizal menyatakan desain grafis menjadi elemen penting terutama dalam menciptakan kesan pertama terhadap tampilan suatu produk.
“Meski bidang ini masih muda dan belum banyak dieksplorasi, desain grafis sudah mulai diminati masyarakat. Indonesia pun sebenarnya bisa menyamai dengan negara-negara maju terutama dengan bermunculannya banyak komunitas lokal. Potensi lokal ini sangat kaya,” kata dia.
Mangara Pangaribuan selaku Direktur PT Astra Graphia selaku distributor mesin percetakan Fuji Xerox, menyatakan, pengembangan desain grafis tak lepas dari eksplorasi teknologi.
“Kami komit memajukan ekonomi kreatif dengan teknologi. Apalagi lompatan teknologi di bidang desain grafis dan printing ini sangat jauh. Kami pun masuk sebagai penyedia mesin digital printing pertama di dunia pada 2018 yang menawarkan warna spesial yakni gold, silver, white, dan clear,” ujarnya.
Selain lewat teknologi, Astragraphia dan AIDIA juga menggelar lokakarya, diskusi, dan pameran tentang aplikasi desain dengan para mahasiswa, akademisi, dan desainer grafis profesional. Dengan langkah ini, kemampuan para talenta desain grafis akan meningkat dan mendongkrak potensi ekonomi lokal.