Canberra, Gatra.com - Ribuan pelajar di Australia turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut pemerintah menangani masalah perubahan iklim global. Aksi tersebut dilakukan di sejumlah kota besar Australia.
Unjuk rasa yang diinisiasi oleh para pelajar adalah hal baru di Australia menjelang konferensi iklim tahunan PBB yang dimulai di Madrid pada 2 Desember mendatang.
Mereka menilai pemerintah tidak melakukan tindakan yang mampu menangani krisis kebakaran hutan di Australia.
"Tidak adanya tindakan pemerintah terhadap krisis iklim telah menyebabkan kebakaran hutan yang hebat," kata Shiann Broderic (18) saat aksi unjuk rasa di Sydney, dikutip dari Reuters, Jumat (29/11).
Pemerintah Australia telah berjanji untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% di tahun 2030. Namun, data terbaru yang dirilis pada Juni lalu menunjukkan bahwa kadar emisi tidak berubah.
Di samping isu perubahan iklim global, Australia tengah berjuang melawan kebakaran hutan selama beberapa pekan. Peristiwa ini telah menewaskan sedikitnya empat orang dan membakar sekitar 2,5 juta hektar lahan pertanian, emak-semak dan menghancurkan lebih dari 500 rumah.
Biro Meteorologi Australia mengatakan bahwa beberapa negara bagian akan mengalami cuaca ekstrem dan kekeringan yang berlanjut dalam musim panas ini. Kondisi seperti itu diperkirakan akan meningkatkan bencana kebakaran hutan.