Jakarta, Gatra.com - Anggaran untuk proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) dipangkas sebesar Rp200 miliar. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana proyek berencana mengubah desain proyek untuk menyesuaikan perubahan anggaran tersebut.
"Anggaran untuk hotelnya dihilangkan. Kami akan melakukan evaluasi desain kembali," kata Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto dalam rapat bersama DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (29/11).
Diketahui, Pemprov DKI mengajukan anggaran penyertaan modal daerah (PMD) untuk Jakpro sebesar Rp3,106 triliun, namun dipangkas menjadi Rp2,706 triliun. Anggaran tersebut dipangkas pada hari Rabu (27/11) dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI dengan alasan bahwa dewan tak menyetujui adanya pembangunan hotel di TIM.
Dari total anggaran tersebut, Jakpro mengalokasikan Rp1,8 triliun untuk revitalisasi TIM. Namun, setelah dibahas bersama komisi B DPRD, anggaran revitalisasi dipangkas Rp200 miliar menjadi Rp1,6 triliun.
Meski demikian, Jakpro dan DPRD belum memutuskan untuk membatalkan pembangunan hotel. Saat ini, mereka fokus untuk merencanakan proyek revitalisasi secara keseluruhan. "Pembangunan hotelnya kami tolak. Tapi revitalisasi tidak," kata Sekretaris Komisi B, Pandapotan Sinaga.
Proyek revitalisasi TIM merupakan serangkaian pembangunan dan perawatan beberapa gedung yang ada di kawasan tersebut. Dalam proyek itu, Pemprov DKI berencana membangun sebuah penginapan sekelas hotel dengan menunjuk Jakpro sebagai pelaksana proyek.
Fasilitas penginapan itu akan dibangun dalam gedung perpustakaan besar yang luasnya sekitar 4,1% dari luas lahan TIM atau sekitar 3.000 meter persegi.