Jakarta, Gatra.com-PT. Prodia Occupational Health Institute International menyelenggarakan Seminar Kesehatan Kerja bertajuk “Occupational Health and Industrial Hygiene Monitoring Program” pada Jumat (29/11).
Acara ini dibuka oleh Dr. Bertha Pangaribuan, M.Si selaku Direktur PT. Prodia OHI International. Dalam sambutannya, ia memperkenalkan layanan Prodia Industrial Toxicology Laboratory yang telah terakreditasi ISO 17025.
Seminar ini dibagi menjadi tiga sesi, sesi pertama dengan narasumber dr. Dewi Yunia Fitriani, Sp.Ok memberikan pengantar bagaimana membangun program kesehatan kerja.
Ia menyampaikan, motivasi utama dari program K3 adalah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Seperti dikutip dari ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.
Hal ini menimbulkan biaya langsung dan tidak langsung seperti biaya medis, asuransi dan penurunan produktivitas yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Dokter Yunia yang juga staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas FK Universitas Indonesia mengatakan, sangat penting untuk mengidentifikasi bahaya potensial dan pemetaan health risk assesment, sehingga dapat diambil prioritas program kesehatan kerja yang akan dilakukan.
Sesi kedua membahas lebih dalam mengenai program kesehatan kerja yang dibawakan oleh Dr. dr. Dewi Sumaryani Soemarko, M.S., Sp.Ok. dengan subtema: Creating Successfull Industrial Hygiene Program. Dokter Dewi yang juga Ketua Prodi Magister Kesehatan Kerja FKUI ini memaparkan implementasi program kesehatan kerja di perusahaan secara praktis.
Dewi menyampaikan, tujuan utama Industrial Hygiene Program adalah agar pekerja aman dan nyaman. Jika pekerja merasa aman dan nyaman tentu dapat bekerja dengan baik dan produktivitas meningkat. dr. Dewi juga menyebutkan, untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja sama yang baik antar semua pihak, mulai dari HSE, medis atau dokter perusahaan, hingga HRD dan departement produksi.
Sesi terakhir dengan materi “Heavy Metals Exposure and Human Health” dibawakan oleh Doktor Mulyana yang menjelaskan lebih rinci tentang pajanan logam berat pada pekerja. Beliau memberikan contoh pajanan timbal, merkuri, uap pengelasan (welding fume) di tempat kerja dan efeknya bagi manusia serta penjelasan mengenai perlunya pemeriksaan lingkungan maupun biomonitoring ditempat kerja pada area yang memiliki faktor risiko tinggi.
Acara ini dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari HSE, dokter perusahaan, maupun HRD perwakilan perusahaan.
“Harapan kami semoga dengan acara seperti ini rekan-rekan di perusahaan akan memiliki wawasan kesehatan kerja dan hygiene industri yang lebih baik sehingga program kesehatan kerja yang dibuat dan diimplementasikan di industri akan semakin tepat sasaran sehingga dapat berperan dalan pencegahan kecelakaan dan penyakit penyakit akibat kerja,” tutur OHBD Manager dari Prodia OHI, dr. Liem sebagai penyelenggara acara.