Siak, Gatra.com - Pembebasan lahan sekitar 7000 meter untuk proyek Tol Pekanbaru-Dumai diwarnai aksi penolakan warga lantaran harga ditetapkan tidak pantas.
Isak tangis dan sumpah serapah kaum ibu mewarnai pembebasan lahan di jalan Limbek, Kampung Kandis, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau itu.
Di sana, tiga bidang lahan kebun sawit warga diratakan demi pembangunan proyek jalan tol itu. Punya Suwitno Lumban Batu seluas 25.092 meter, Maruba Lumban Raja seluas 966 meter dan Junter Pandiangan seluas 5.044 meter.
"Harga tanah kami lebih murah dari bakso. Permeternya cuma Rp18 ribu," teriak Riana di kerumunan ratusan petugas TNI/Polri, Pemkab Siak, PN Siak serta PT Hutama Karya Insfrastruktur (HKI) yang hadir di sana, Kamis (28/11).
Istri Suwitno itu mengatakan, pihaknya tidak pernah diajak musyawarah dalam menentukan harga. Harga sebesar Rp18 ribu tadi ditentukan langsung oleh PT HKI.
"Mereka yang menentukan harga. Mereka bilang ke kami, jika tidak terima dengan harga yang ditentukan, gugat ke pengadilan," ujarnya.
Riana menyebut, semua lahan yang dieksekusi tadi sudah bersertifikat BPN. Tapi sertifikat itu seakan tak ada arti. Harga tanya tetap dibikin murah.
"Mengurus sertifikat tak murah. Saya sudah bilang dari awal. Saya tak menuntut banyak. Tapi tetap dihargai segitu, jangan dzolimi masyarakat," pintanya.
"Pak Jokowi (Joko Widodo), berikan kami solusi. Sesuai janji bapak dulu, tidak ada ganti rugi soal pembebasan lahan bikin jalan tol, tapi ganti untung. Di daerah Kandis, kami di bohongi pak. Tolong kami Pak Jokowi. Saya tahu bapak itu orang baik. Tidak seperti mereka-mereka di bawah ini," teriaknya ke kamera awak media.
Dia pun menyesalkan sikap petugas yang mengamankan jalannya eksekusi itu. "Saya tidak penjahat tapi dikelilingi aparat. Ini tanah saya, ini hak saya. Tapi seperti bukan hak saya," katanya.
Eksekusi lahan ini mendapat pengawalan ketat. Polres Siak menurunkan 300 personil yang dibantu TNI dan Satpol PP.
Walau diwarnai penolakan, Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya menyampaikan bahwa kegiatan tadi berjalan damai tanpa kendala apapun.
"Walau tadi ada dari pihak pemilik lahan yang menyampaikan keluhannya, tapi setelah kita beri pengertian, mereka menerimanya dengan lapang dada," kata Doddy.
Reporter: Sahril Ramadana