Jakarta, Gatra.com - Menteri Agama, Fachrul Razi menuturkan alasan merevisi buku agama yang memuat konten khilafah. Menurutnya, konten khilafah dalam buku agama digunakan untuk menyebarkan beberapa paham ideologi.
"Muatan sejarah khilafah sebenarnya enteng-enteng. Namun begitu ditampilkan pengajarnya, ikut menyebarkan. Jadi tadinya maksud memahami sekadarnya, tapi ternyata menjadi mempublikasikan," ucap Menag, Kamis (28/11).
Untuk itu, Fachrul menilai, konten khilafah sebaiknya dihapus dari buku agama. Ia tidak menginginkan konten tersebut dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk menyebarkan paham ideologi.
"Khilafah menurut saya harus dihilangkan karena memang niatnya baik, tetapi karena pengajarnya mungkin memihak kepada itu. Jadi akhirnya mengkapitalisasi," katanya.
Seperti diketahui, Kemenag sebelumnya telah berencana merombak 155 tema buku pelajaran agama dengan isi yang dinilai bermasalah. Perombakan itu terhadap buku agama kelas 1 SD hingga kelas XII tingkat SMA.
Fachrul menuturkan, merevisi buku itu untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Kemudian, katanya, agar buku agama lebih kontekstual berbasis revolusi mental.
"Jadi selaras juga dengan masalah isu pada saat ini. Misalnya masalah antikorupsi dan sebagainya. Beragam muatan pendidikan kita tambahkan. kemudian mengedepankan moderasi beragama," ujarnya.