Semarang, Gatra.com - Mengantisipasi tragedi bangunan sekolah ambruk, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah meminta dilakukan pengecekan kondisi bangunan masing-masing sekolah.
Menurut Kepala Disdikbud Jawa Tengah (Jateng) Jumeri, telah mengirimkan surat kepada para kepala (kepsek) sekolah SMA, SMK, dan SLB untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan sekolah mereka.
“Pengecekan kondisi bangunan sekolah ini merupakan perintah dari Bapak Gubernur agar tidak ada lagi kasus sekolah ambruk di Jateng,” katanya, Kamis (28/11).
Perintah pengecekan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ini, menyusul terjadinya kasus ambruknya bangunan aula SMK 1 Miri Sragen yang menimpa 22 siswa dan ruang kelas SMK2 Songgom di Kabupaten Brebes.
Jumlah SMA negeri dan swasta di Jateng sebanyak 862 sekolah, SMK sebanyak 1.585 sekolah negeri dan swasta, dan sekolah luar biasa (SLB) sebanyak 172 sekolah negeri dan swasta.
Lebih lanjut Jumeri, menyatakan dari hasil pengecekan masing-masing sekolah terdapat 1.442 ruang kelas SMK, 177 ruang kelas SMA, dan 38 ruang SLB mengalami kerusakan berat.
Sebanyak 136 ruang kelas SMKN, 284 ruang kelas SMAN, dan 61 ruang kelas SLB mengalami rusak sedang, serta 1.397 ruang kelas SMK, 3.881 ruang kelas SMA, dan 403 ruang kelas SLB rusak ringan.
“Kami memprioritaskan melakukan rehabilitasi ruang kelas sekolah yang rusak berat pada 2020,” ujarnya.
Untuk ruang kelas yang rusak sedang dan ringan bisa ditangani pihak sekolah masing-masing menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).