Jakarta, Gatra.com - PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) belum bisa memutuskan untuk menghentikan pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM), mengingat proses pembangunan sudah mencapai tahap pra konstruksi.

“Belum sampai ke keputusan (hentikan), harus bersama-sama dibahas bagian-bagian yang mana yang perlu lebih diperhatikan dan menjadi penting untuk diubah,” kata Corporate Secretary Jakpro, Hani Sumarno, di Jakarta, Kamis (28/11).

Hani mengatakan pihaknya telah berdialog kembali dengan para seniman yang sering berkegiatan di TIM. Salah satunya yaitu Radhar Panca Dahana yang menolak pembangunan hotel di TIM.

“Pak Rhadar sendiri memang tetap konsisten dengan tidak mau ada penginapan dalam bentuk apapun, gitu kan. Dan segala bentuk yang sifatnya menghasilkan dana. Beliau enggak berkenan, jadi kami tampung semua sarannya,” ucap Hani.

Sebelumnya, sejumlah seniman yang kerap beraktivitas di TIM meminta Pemprov DKI Jakarta menghentikan sementara proyek revitalisasi. Mereka menganggap proyek tersebut harus dikelola para seniman.

"TIM itu rumah kita. Jakpro mengelola TIM itu gila. TIM jadi hotel, kan sudah jelas itu pusat kesenian Jakarta. Kok jadi kebalik-balik otaknya,"  kata seniman yang hadir dalam "Forum Pengaduan Rakyat" yang digelar Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, David Karo,  Rabu (27/11).