Semarang, Gatra.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah menyatakan ribuan prasarana ruang kelas SMA, SMK, dan SLB dalam kondisi rusak berat sehingga rawan ambruk.
Guna melakuan rehabilitasi ruang kelas sekolah yang rusak berat itu, pada 2020 telah dianggarkan dana senilai Rp289,9 miliar.
Kepala Disdikbud Jawa Tengah (Jateng), Jumeri, menyatakan banyaknya ruang kelas yang rusak antara lain karena usia bangunan sekolah cukup tua ada yang dibangun 1955, dan salah dalam perencanaan konstruksi saat pembangunan.
“Dari hasil pendataan terdapat 1.647 ruang kelas SMA, SMK, dan SLB mengalami kerusakan berat,” katanya, Kamis (28/11).
Ruang kelas SMK paling banyak mengalami kerusakan berat yakni 1.442 ruangan, kemudian SMA sebanyak 177 ruangan, dan sekolah luar biasa (SLB) sebanyak 38 ruangan.
Selain rusak berat, lanjut Jumeri, terdapat 481 ruang kelas mengalami kerusakan sedang yang terdiri atas 136 ruang kelas SMKN, 284 ruang kelas SMAN, dan 61 ruang kelas SLB.
Serta sebanyak 5.681 ruang kelas mengalami kerusakan ringan yang terdiri atas 1.397 ruang kelas SMK, 3.881 ruang kelas SMA, dan 403 ruang kelas SLB.
“Kami telah mengalokasi anggaran sarana dan prasaran pada 2020 senilai Rp289,9 miliar. Anggaran akan diprioritaskan untuk perbaikan ruang kelas sekolah yang mengalami rusak berat,” ujarnya.
Anggaran untuk sarana dan prasarana SMK senilai Rp257,4 miliar, SMA senilai Rp29,7 miliar, dan SLB senilai Rp2,7 miliar. “Memang belum bisa untuk melakukan rehabilitasi semua ruang kelas yang rusak berat,” kata Jumeri.