Tokyo, Gatra.com - Save Haven atau aset aman yen Jepang naik terhadap dolar Amerika, setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk menandatangani Undang-undang Hong Kong, yang mana berisi dukungan bagi para demonstran di kota itu. Sebaliknya, dalam waktu yang sama, yuan Cina semakin melemah, meski tidak kembali ke titik terendahnya.
Seperti dilansir Reuters, pada hari Kamis, (28/11), Yen naik sekitar 0,2% menjadi 109,35 di pasar Asia. Rebound dari level terendah selama enam bulan terakhir, mata uag Jepang itu mulai merangkak naik sejak Rabu (27/11), setelah pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik pada kuartal ketiga.
"Yen menjadi buruan investor karena adanya kabar Trump menandatangani RUU Hong Kong," jelas Yukio Ishizuki, foreign exchange strategist Daiwa Securities
Selain itu, algoritma perdagangan dapat mendorong penguatan yen lebih besar lagi. "Namun pelemahan dollar akan terbatas karena data positif ekonomi AS, yang mendongkrak sentimen," imbuh dia.
Sementara itu, di pasar offshore, yuan melemah 0,16 persen menjadi 7,0287 terhadap dolar AS. Sedangkan di pasar onshore, yuan tak mengalami perubahan di posisi 7,0287 versus si hijau.
Melemahnya yuan tidak hanya disebabkan oleh Trump yang secara resmi menyetujui UU Hong Kong, tapi juga disebabkan oleh aksi unjuk rasa yang disertai dengan kekerasan di Hong Kong.
Merespon penandatangan UU oleh Trump, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, Kamis (28/11), Amerika Serikat memiliki 'niat jahat' terhadap Cina. Selain itu, mereka juga mencecar AS beserta komplotannya yang akan gagal.