Jakarta, Gatra.com - Platform kredit digital, Kredivo, berkolaborasi dengan PermataBank, menyalurkan lini kredit sebesar Rp1 triliun untuk nasabah Kredivo di Indonesia. Tujuannya, untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2019, yang dilakukan oleh Google dan Temasek pada akhir 2019, terdapat 92 juta penduduk dewasa di Indonesia yang belum tersentuh layanan finansial atau perbankan.
"Kami yakin bahwa lini kredit yang kami dapatkan akan mempercepat pertumbuhan dan memungkinkan kami melayani jutaan nasabah baru ke depannya. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan lebih banyak produk keuangan yang dirancang untuk konsumen generasi masa depan Indonesia,” ucap Komisaris Kredivo, Umang Rustagi, saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (27/11).
Umang menambahkan, kolaborasi ini merupakan yang terbesar dilakukan dengan bank nasional. Dan diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan keuangan. Ini juga cara bagi Kredivo dan PermataBank untuk memberikan pelayanan inovatif dan efisien kepada nasabah.
Sementara itu, PermataBank melihat prospek positif dari kolaborasi dengan Kredivo serta, sejalan dengan visi misi dari perusahaan dalam memberikan pelayanan keuangan menyeluruh yang sederhana, cepat, andal, dan inovatif.
"Melihat pertumbuhan fintech yang semakin berkembang pesat, terutama untuk produk pinjaman tunai jangka pendek, PermataBank melihat prospek yang positif dengan menjalin kolaborasi bersama Kredivo, sebagai perusahaan fintech yang kami percaya memiliki kredibilitas dan struktur manajemen risiko yang kuat di industri," ujar Direktur Ritel Perbankan PermataBank, Djumariah Tenteram.
Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah, juga mengatakan, tahun 2018, kredit gap berdasarkan data findex sebesar 2.300 triliun. Begitu besarnya kredit gap ini, tidak mampu diisi sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dari lembaga keuangan seperti perbankan untuk mengisi kredit gap di Indonesia.
"Yang dimaksud kredit gap ini adalah adanya kebutuhan tapi tidak bisa disuplai oleh perbankan. Satu triliun jumlah yang cukup besar dan tentunya peluangnya juga cukup besar. Dan kami AFPI, sangat mendorong kolaborasi Kredivo dengan PermataBank. AFPI juga memiliki visi, salah satunya mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Dengan harapan di tahun 2020 inklusi keuangan sebesar 75% dapat dicapai dengan trobosan-trobosan seperti kolaborasi ini," ujar Kusyeryansyah.
Reporter: JJH