Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Indonesia (GP Jamu) berupaya mengekspor komoditas obat herbal ke Cina. Komoditas tersebut yakni buah merah dan ramuan herbal ekstrak yang dibuat dari empat bahan alami yakni daun kelor, mengkudu, dan rosela, serta buah mengkudu.
"Kalau produk kita yang kita unggulkan itu adalah KingPandanus Soft Gell, itu dari buah merah Papua, yang satunya lagi M-KING itu campuran dari ekstrak empat daun: ada daun kelor, daun mengkudu ada juga daun Rosella sama buah mengkudu," kata Asistant Sales Manager PT Gracia Gamma Global, Sammy di sela pameran kesehatan dan peralatan medis, China Healthcare Products Expo 2019 (CHEXPO ASEAN) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Meurut Sammy, pihaknya menginginkan kedua produk bisa diekspor ke Cina. Melalui CHEXPO ASEAN 2019, diharapkan bisa membuka peluang bagi pasar Indonesia untuk merambah ke pasar Cina, salah satunya melalui obat-obatan tradisional.
"Kita berharap ini membuka pasar dari Indonesia sendiri untuk masuk ke pasar Cina. Karena yang kita tahu, kan produk-produk dari Cina sendiri masuk ke Indonesia sudah banyak. Jadi kita lewat bantuan asosiasi GP Jamu supaya kita juga bisa masuk ke Pasar Cina," ucapnya.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa sebelumnya juga sudah melakukan ekspor ke Afrika Barat dengan Oracle Identity Management (OIM). "Kita juga sudah coba ekspor ke Afrika barat dan bentuknya juga OIM. Artinya, dengan merek mereka sendiri. Jadi kita yang produksi produknya, tapi mereka yang memberi merek," ujarnya.
Salah satu hambatan menurut Sammy yakni perizinan. Karena pastinya selain melihat manfaat dari obat tersebut, tentu ada perizinan yang mesti dipenuhi.
"Hambatan itu lebih kepada perizinan ya mas. Karena di luar itu pasti bukan cuma masalah bagaimana khasiatnya tapi semuanya harus dipenuhi, dari izinnya harus dipenuhi terus juga istilahnya seperti apa produk kita bisa bertahan di sana atau tidak gitu," ucapnya.
Reporter: ARH