Shanghai, Gatra.com - Pabrikan ponsel pintar Cina, Xiaomi Corp mencatatkan pertumbuhan pendapatan paling lambat pada kuartal ketiga di tahun ini. Hal itu dikarenakan adanya persaingan dari Huawei.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/11), permintaan pasar smartphone mengalami pelambatan akibat konsumen bertahan dengan ponsel lamanya. Selain itu, konsumen Cina juga lebih memilih produk Huawei yang sedang masuk daftar hitam di pasar Amerika Serikat.
Penjualan ponsel pintar merupakan pendapatan Xiaomi paling besar dibandingkan dengan pendapatan iklan online. Setidaknya, pendapatan dari iklan hanya mendapat porsi 10% dari total pendapatan Xiaomi.
Pendapatan di bisnis smartphone Xiaomi turun 8% menjadi 32,3 miliar yuan pada kuartal yang berakhir 30 September lalu. Perusahaan telah menjual sekitar 32,1 juta ponsel selama periode itu, yang mana setidaknya satu juta unit lebih sedikit dari total penjualan tahun lalu.
"Jika Anda melihat pasar ponsel pintar Cina dalam dua tahun terakhir, memang benar bahwa ada beberapa penurunan, dan baru-baru ini kami juga melihat beberapa tekanan di pasar," ujar Chief Financial Officer Xiaomi, Chew Shou Zi.
Sejauh ini para investor tampak tidak terkesan oleh upaya Xiaomi. Perusahaan ini diketahui juga akan segera menjual ponsel pintar 5G secara masif ke pasar global pada 2020 mendatang, yang mana sebelumnya sudah terlebih dulu masuk ke pasar Cina dan Eropa.
Bulan lalu, CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan, pihaknya akan merilis lebih dari 10 jenis ponsel 5G dengan berbagai variasi harga.
"Setelah era 5G bersama kita, maka saya percaya kita akan mulai melihat peningkatan di pasar ponsel pintar secara signifikan," kata Zi menambahkan.