
Makassar, Gatra.com – Hasil kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah ke Luwu Raya baru-baru ini terus ditindaklanjuti. Salah satunya melalui forum Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Borobudur, Jakarta yang tengah berlangsung.
Diketahui Nurdin Abdullah baru kembali dari lawatannya untuk bertemu sejumlah kepala daerah di wilayah Luwu Raya dan sekitarnya. Dalam pertemuan tersebut, Nurdin mendengar langsung program prioritas terkait pembangunan infrastruktur yang siap disinergikan dengan provinsi dan pusat. Di antaranya, pembukaan jalur ke daerah terisolir di Luwu Utara, yakni Seko.
Pembukaan jalur ke Seko tak sekadar membuka akses masyarakat ke ibukota Kabupaten Luwu Utara, Masamba. Namun, juga bisa membuka akses langsung ke Provinsi lain di Pulau Sulawesi.
"Pembangunan jalan menuju Seko menjadi pintu baru bagi tiga provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara,” kata Nurdin di hadapan para gubernur se-Indonesia, Selasa (26/11).
Dikatakan, jika akses ke Seko terbuka, maka akan memotong Panjang perjalanan dan waktu tempuh. Saat ini, dari Kecamatan Sabbang, Luwu Utara ke Kota Palu, Sulawesi Tengah harus ditempuh melalui jalur sepanjang 800 kilometer.
“Jika jalur Seko terbuka nantinya, maka jarak antara Sabbang ke Kota Palu tinggal 600 kilometer,” sebutnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menyebut, Sulsel tengah menggenjot pembukaan jalan tersebut. Sebab, pembangunan jalur ke Seko diyakini mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah.
“Saya kira ini perlu dukungan bersama untuk pembukaan akses ini,” kata Nurdin.
Apalagi, lanjut Nurdin, dengan pembangunan jalur tersebut, Seko yang selama ini menjadi daerah terisolir di Sulsel akan tumbuh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Diproyeksikan Seko ini akan menjadi pusat lumbung daging, yang nantinya disebut sebagai Tasmania-nya Australia.