Cilacap, Gatra.com - Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell Firdaus, Tambaksari, Kedungreja ,Cilacap, Jawa Tengah memproduksi sandal bernama unik, sandal Kenthir. Kenthir dalam pengertian masyarakat Jawa adalah kondisi sakit jiwa alias gila.
Akan tetapi, ternyata nama ini memiliki makna tersendiri. Pengasuh Ponpes Rubat Mbalong, KH Ahmad Hasan Mas’ud mengatakan kenthir jika diartikan positif adalah kondisi saat seseorang menjadi berani dan pantang mundur.
“Kami memakai istilah yang tidak biasa. Kenthir bisa diartikan sebagai gila, tetapi bisa juga diartikan bukan gila yang gila itu. Kenthir lebih dimaknai sebagai nakal, ngenthir, berani, juga bisa diartikan itu,” katanya, Selasa (26/11).
Menurut dia, pemilihan merk kenthir itu juga didasari betapa saat ini orang-orang sudah sibuk dengan urusan duniawi. Sementara, bekalnya kelak di akhirat terlupakan.
“Jaman sudah edan saat orang-orang mengejar dunia. Padahal, dunia itu hanya diinjak-injak. Ya itu, kenthir itu di bawah itu,” jelasnya.
Muasal bengkel produksi sandal ini adalah semangat pesantren untuk memberdayakan santri. Pesantren, meski tujuan utamanya mendidik santri untuk memahami ilmu agama, namun menurut Gus Hasan juga perlu membekali santri dengan ketrampilan alias pendidikan vokasi. Itu sebabnya, pesantren ini memiliki berbagai kegiatan produktif.
“Ada pertanian organik, ada produksi jamur tiram, industri jamur crispy, kakao, pertanian sayur organik dan sebagainya,” ujarnya.
Pesantren menggandeng sebuah komunitas usaha untuk pengembangan sandal Kenthir ini. Namanya yang unik membuatnya lebih dikenal.
Pengurus Ponpes Rubat Mbalong, Syamsul Wibowo mengatakan tim pemasaran banyak mengikuti pameran untuk memperkenalkan brand Sandal Kenthir. Selain itu, pemasaran juga dilakukan lewat jejaring pemasaran online dan media sosial.
“Kami juga memiliki website sendiri. Alamatnya sandalkenthir.com. Masih dalam tahap pengembangan. Tapi konsumen sudah bisa memesan dan membeli lewat website kami,” Syamsul menjelskan.
Syamsul menerangkan, sandal kenthir dibuat dengan beragai model, mulai sandal slop hingga bakyak kulit. Harganya berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp250 ribu per pasang. “Ada juga harga untuk grosir, bagi yang ingin menjadi reseller,” kata Syamsul.