Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut seorang dosen yang baik ketika pengajaran, haruslah memberikan materi yang up to date. Materi terbarukan itu bisa diikuti oleh sang dosen jika terus membaca karya ilmiah dalam jurnal Internasional, dan juga rajin melakukan penelitian.
"Kalau dosen itu rajin membaca, rajin penelitian, dan rajin menulis, maka dosen tersebut juga bisa memberi materi yang tidak ketinggalan jaman dan selalu up-to-date, dengan perkembangan teknologi misalnya. Ini bisa terjadi kalau dosen itu aktif melakukan penelitian dan publikasi di jurnal ilmiah. Itu intinya kenapa kita butuh jurnal lebih banyak, soalnya kan dosennya juga banyak. Belum lagi jumlah peneliti yang ada saat ini," kata Bambang saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (26/11).
Menristek menanggapi kondisi jurnal terakreditasi nasional yang diakui masih kekurangan sekitar 5.000 jurnal. Padahal jurnal terakreditasi nasional selaras dengan peningkatan kualitas dosen di perguruan tinggi.
Bambang menyebut, jika kedepan dosen semakin giat melakukan penelitian dan memasukan penelitian tersebut dalam jurnal ilmiah, maka akan lebih banyak jurnal dalam negeri yang terakreditasi secara global.
“Iu akan membuat makin banyak potensi jurnal yang masuk dalam kategori Scoopus. Jika hal tersebut teralisasi, maka para dosen akan mendapatkan tempat untuk bisa menyalurkan ide dan pemikiran ke dalam karya ilmiah,” katanya.
Kemenristek/BRIN ini mengakui akan terus mendukung peningkatan Jurnal terakreditasi nasional guna mendorong iklim penelitian yang lebih baik. Karena, pembangunan iklim penelitian harus membutuhkan inisiatif, dan salah satu inisiatif tersebut adalah dengan menulis di jurnal.
"Jadi baik dalam tulisan maupun jenis jurnalnya, itu harus diupayakan untuk terus membaik dan makin tinggi kualitasnya. Semua itu kita dorong, supaya kita dalam sitasinya terus membaik, serta rangking Universitas kita secara global juga makin baik, karena adanya iklim penelitian tadi," katanya.