Home Teknologi Menristek Serahkan Sertifikat Akreditasi 1.241 Jurnal

Menristek Serahkan Sertifikat Akreditasi 1.241 Jurnal

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) menyerahkan Sertifikat Akreditasi Jurnal kepada 1.241 jurnal yang diwakili oleh 500 peserta dari berbagai institusi dari Aceh sampai Papua. Penyerahan sertifikat akreditasi jurnal sebagai bentuk apresiasi terhadap pengelola jurnal yang telah berhasil meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal sesuai standar akreditasi yang ditetapkan.

Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menuturkan bahwa publikasi ilmiah saat ini punya peranan sangat penting sebagai bukti pertanggungjawaban ilmiah dan media komunikasi hasil penelitian sehingga dapat dikenal luas secara global. Publikasi di jurnal ilmiah saat ini menjadi suatu kewajiban bagi pejabat fungsional dosen, peneliti, perekayasa, serta fungsional lainnya sebagai persyaratan jenjang jabatan serta mahasiswa sebagai persyaratan kelulusan.

"Jurnal ilmiah juga merupakan wahana publikasi ilmiah agar karya ilmiah dapat diakui keberadaan dan dampaknya. Hal tersebut berdampak pada peningkatan kebutuhan jurnal terakreditasi dan terindeks di pengindeks bereputasi internasional," kata Bambang saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (25/11).

Baca Juga: Alat Sinting Ciptaan Mahasiswa Undip Raih Juara PIMNAS

Dia juga mengapresiasi capaian dari kinerja Kemenristekdikti sebelumnya yang berhasil membuat publikasi dan paten Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN. Saat ini, jurnal terakreditasi nasional yang dibutuhkan sebanyak 8.500 jurnal. Dalam kurun satu tahun, akreditasi jurnal telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dari sisi kuantitas. Sampai 17 November 2019, jurnal yang telah terakreditasi sebanyak 3.463, dari sekitar 2.218 jurnal terakreditasi di akhir 2018.

Namun, Mantan Menteri PPN tersebut mengatakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi Indonesia yakni belum sebandingnya jumlah mahasiswa dan jumlah dosen dengan jumlah publikasi yang dihasilkan. Kurang dikenalnya penelitian anak negeri di tingkat global antara lain diakibatkan rendahnya publikasi global para peneliti tersebut.

"Kami berharap agar akreditasi jurnal dapat memotivasi para pengelola jurnal peneliti untuk lebih giat menghasilkan publikasi berkualitas. Lalu, perlahan dapat menghilangkan ketergantungan penggunaan sistem pengindeks publikasi dari luar negeri. Publikasi ilmiah diharapkan sebagai titik awal dari inovasi hasil riset yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga dapat berdaya saing produk inovasi bisa bersaing secara global," pungkasnya.

120