Washington DC, Gatra.com – Penyelidikan Presiden AS Donald Trump terkait kasusnya dengan Ukraina akan memasuki fase baru setelah Kongres kembali ke Washington, ketika anggota parlemen memberikan laporan yang mengarah pada pemakzulan terhadap Trump.
Ketua Komite Intelijen DPR AS, Adam Schiff mengatakan, panel yang terlibat dalam penyelidikan pemakzulan akan mengirim laporan ke Komite Kehakiman DPR setelah anggota parlemen kembali pada 3 Desember dari liburan Thanksgiving AS.
Dalam sebuah surat kepada anggota Kongres, Schiff juga mengatakan, laporan itu akan mencakup katalog penolakan Gedung Putih untuk bekerja sama dengan penyelidikan. Selain itu, juga kegagalan administrasi Trump untuk bekerja sama membentuk dasar dari artikel terpisah tentang pemakzulan atau tuduhan resmi dari obstruksi Kongres terhadap presiden Republik.
“Selusin saksi mengikuti perintah Trump untuk menentang panggilan dari pengadilan yang sah, dan Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, Kantor Manajemen dan Anggaran dan Departemen Energi tidak memberikan dokumen sebagai tanggapan atas panggilan dari pengadilan,” tulis Schiff seperti diwartakan Reuters.
"Faktanya, Komite tidak menerima satu dokumen pun dari agen cabang eksekutif sesuai dengan panggilan pengadilan kami," sambungnya. Membuat laporan adalah prasyarat untuk pemungutan suara di DPR yang dipimpin Demokrat pada artikel pemakzulan terhadap Trump.
Sebelumnya, panel intelijen telah melakukan audiensi publik, wawancara dengan saksi mata tertutup, penyelidikan dan mengatur pembuatan laporan yang sedang dikerjakan oleh pembuat undang-undang. Schiff mengatakan penyelidikan itu terus berlanjut, dan para penyelidik mungkin akan melakukan penahanan atau pemeriksaan lebih lanjut.
Jika pasal-pasal pemakzulan disetujui, Senat, yang dikendalikan oleh Partai Republik, kemudian akan mengadakan pengadilan untuk memberikan hukuman kepada Trump dan memberhentikannya.
Partai Republik menunjukkan sedikit kecenderungan untuk mengeluarkan Trump, yang mencalonkan dirinya kembali pada pemilihan presiden 2020. Trump dan anggota Partai Republik di Kongres, membantah segala tuduhan yang ditujukan kepadanya, juga menolak penyelidikan.
Sebagai informasi, penyelidikan tersebut terkait pada panggilan telepon 25 Juli lalu, di mana Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk melakukan penyelidikan kepada saingan politiknya, Joe Biden dan putranya, Hunter Biden. Atas kejadian tersebut, Demokrat menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaannya dengan menahan US$391 juta dalam bantuan keamanan untuk menekan sekutu AS yang rentan untuk ikut campur dalam pemilihan Amerika dengan menggali keburukan pada lawan politik domestiknya.
Biden, mantan wakil presiden AS, adalah pesaing utama dari Partai Demokrat untuk menghadapi Trump dalam pemilihan November 2020. Setelah menerima laporan, Komite Kehakiman dapat melakukan lebih banyak proses, termasuk persidangan. Panel akan membuat draft artikel pemakzulan terhadap Trump sebelum mereka pergi ke Dewan untuk pemungutan suara.