Palembang, Gatra.com – Laga “hidup-mati” bagi Sriwijaya FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianjar, Bali, (25/11) sore kemarin berujung hasil yang tidak memuaskan. Kalah 0-1 melawan Persiraja Banda Aceh membuat Sriwijaya FC akan tetap bertahan di liga 2 pada musim depan.
Sriwijaya FC sebenarnya tampil lumayan dominan, dengan mengandalkan serangan dari sisi sayap yang beberapa kali menyasar pertahanan Persiraja. Namun, Persiraja bermain dengan dinamika yang lebih cepat menyerang dan cukup membahayakan, misalnya Husnuzhon berpeluang menghasilkan gol pada menit ke-34.
Hingga akhir laga pertama, kedua tim masih imbang dengan menghasilkan permainan tanpa gol, 0-0.
Selepas turun minum, kedua tim lebih hati-hati dalam membangun serangan, nampak keduanya efektif menyerang namun masih sulit. Petaka itu terjadi pada menit ke 52, Sriwijaya FC mengalami stagnasi pertahanan yang kemudian sempat menjadi ketegangan para pemain. Selang satu menit, justru Persiraja berhasil memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Sriwijaya FC. Pemain Assanur Rijal, sukses menyambut umpan datar Defri Rizki, hingga membuahkan gol.
Mengalami kekalahan 0-1, Sriwijaya kerap melakukan perubahan dinamika permainan, misalnya memasukkan Rizky Ramdhana dan Airlangga Sutjipto demi menambah daya serangan. Sayangnya, perubahan dinamika masih tak mampu merubah keadaan, hingga laga usai, Sriwijaya harus tetap bertahan di liga 2 pada musim depan.
Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi tidak mampu menutupi kekecewaaannya hingga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumsel, terkhusus pendukung SFC.
“Kita sebenarnya menguasai pertandingan, namun satu kesalahan fatal yang berbuah gol menjadi petaka bagi kita hingga gagal lolos ke Liga 1. Bagaimanapun, kami memohon maaf kepada seluruh pihak atas hal ini, kami belum berhasil mengembalikan Sriwijaya FC ke liga 1,” ucap Kas Hartadi.