Pariaman, Gatra.com - Dalam pengembangan sarana dan prasarana kawasan pariwisata terpadu dengan konsep Kota Tepian Sungai atau 'Waterfront City', Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mendapatkan kucuran dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp8,3 miliar.
Pembangunan yang dipusatkan di Desa Pauh, Kecamatan Pariaman Tengah itu sudah dimulai sejak pertengahan tahun, dan ditargetkan akan tuntas pada Desember 2019 ini. Artinya pengerjaan sarana prasana Kota Tepian Sungai ini akan kejar tayang dalam waktu kurang lebih satu bulan ke depan.
"Harapannya "waterfront city" bisa diresmikan presiden saat peringatan Hari Nusantara Nasional yang diselenggarakan di Pariaman pada 13 Desember nanti," ujar Wali Kota Pariaman, Genus Umar, Senin (25/11).
Orang nomor satu di 'Kota Tabuik' ini juga berharap Pariaman bisa menjadi percontohan nasional untuk pembangunan kota tepi air seiring dengan gencarnya pembangunan yang dilakukan Pemkot setempat.
Genius mengatakan perencanaan dan pengembangan Waterfront City di Kota Pariaman mempunyai tujuan utama untuk merevitalisasi sungai dan bibir pantai guna memperbaiki kehidupan masyarakat dengan menata bibir pantai dan sungai untuk pengembangan pariwisata.
"Tatanan kota akan dihadapkan ke air, dengan menjadikan sungai dan bibir pantai sebagai halaman depan Kota Pariaman. Pantai-pantai di Kota Pariaman sudah dijadikan sebagai taman wisata, begitu juga dengan sungai," ujar Genius Umar saat ditemui Gatra.com beberapa pekan lalu.
Dirinya mengatakan fasilitas lain yang akan disediakan dalam konsep Waterfront City di antaranya lintasan jogging (jogging track) sepanjang aliran sungai, taman tematik, hutan mangrove hingga spot khusus untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Tidak hanya itu, Pemkot Pariaman juga akan mengembangkan wisata bawah laut seperti snorkeling dan diving. "Artinya sungai dan pantai harus tertata sedemikian rupa, dan kualitas airnya harus tetap bersih," ungkapnya.
Menyangkut sarana prasarana, lanjut Genius, Pemkot Pariaman dibantu Kementerian PUPR juga membangun Waterfront City di kawasan Wisata Pauh yang sudah dimulai. Untuk mewujudkan tatanan kota yang diinginkan, Pemkot Pariaman membutuhkan dana yang tidak sedikit. Selain melobi pemerintah pusat, juga akan menggandeng BUMN dan swasta.
Untuk mewujudkan pembangunan Waterfront City tersebut, Pemko Pariaman telah menyusun perencanaan menyeluruh terhadap tiga sungai besar di Kota Pariaman yakni Sungai Batang Piaman, Sungai Batang Mangor dan Sungai Batang Mangguang. Ketiganya ditata bukan hanya sebagai saluran air dan pengendalian banjir namun juga sebagai daya tarik wisata.