Jakarta, Gatra.com - Dalam Dialog Anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), anak-anak Indonesia menyampaikan surat harapannya kepada Presiden RI Joko Widodo. Anak-anak ini berharap agar harapan yang mereka tuliskan dalam sebuah surat dan disampaikan melalui KPPPA, dapat dibaca oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Salah satu anak, Tria (17) asal Jakarta menuliskan harapannya kepada Presiden RI Joko Widodo agar memberikan fasilitasi di luar jam pelajaran dengan gratis baik sekolah negeri maupun swasta. Ia berharap Pemerintah Indonesia menjamin perguruan tinggi terbuka untuk disabilitas.
"Stop kekerasan dan bullying dan semoga Pemerintah memberikan beasiswa ataupun biaya murah pada Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah umum swasta lainnya. Banyak lulusan disabilitas tidak mendapatkan kerja dan saya berharap usulan ini bisa diwujudkan oleh Pemerintah Indonesia," ungkapnya dalam surat tersebut.
Sementara itu, Rita (16) juga dari Jakarta meminta kepada Presiden RI tidak mementingkan pembangunan yang sedang berjalan hingga melupakan tugas lainnya. Rita meminta Presiden RI Joko Widodo untuk memenuhi hak anak atas permasalahan yang terjadi seperti kekerasan seksual dan pernikahan dini.
"Untuk Bapak Jokowi supaya tidak terlalu mementingkan pembangunan yang sedang berjalan. Tolong ya buat Bapak Jokowi agar mengutamakan anak-anak dan perempuan," tuturnya untuk Pemerintah dalam bentuk surat.
Tak hanya dari Jakarta, Revi (14) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyuarakan kesedihannya lantaran sang ayah yang bekerja di Malaysia untuk biaya pendidikannya. Revi menuliskan bahwa dirinya rindu dan sudah tak berjumpa dengan ayahnya yang belum pulang dari Malaysia selama empat tahun.
"Bapak Presiden, saya mau tanya apakah orang tua harus kerja ke Malaysia? Kalau saya sekolah tidak bayar, mungkin ortu saya tidak kerja di Malaysia. Saya juga rindu bapa yang sudah pergi empat tahun dan belum pulang," tulisnya.