Semarang, Gatra.com-Pendidikan vokasi ke depan masih memiliki prospek yang baik, karena kebutuhan tenaga kerja terus meningkat dengan bertambahnya industri baru di Jawa Tengah dan Indonesia umumnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Jumeri, menyatakan telah menyusun roadmap pengembangan sekolah vokasi serta melakukan revitalisasi sekolah kejuruan menengah (SMK).
Revitalisasi dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) lulusan SMK telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016.
“Pemerintah pusat mendukung revitalisasi SMK dengan memberikan bantuan dana antara Rp5 miliar hingga Rp12 miliar tiap sekolah,” katanya di Semarang, Senin (25/11).
Bantuan dana tersebut, lanjutnya, antara lain untuk rehabilitasi banguan gedung sekolah, pembangunan tempat praktik, serta pengadaaan peralatan praktik, dan lainnya.
Jumlah SMK di Jateng yang akan revitalisasi sebanyak 675 sekolah. Sedangkan jumlah total SMK di Jateng sebanyak 1.583 sekolah terdiri atas 235 SMKN dan 1.349 SMK swasta.
“Ke depan lulusan SMK akan memiliki keterampilan mumpuni sesuai bidang masing-masing sehingga memiliki daya saing dalam dunia kerja,” ujarnya.
Menurut Jumeri, jumlah lulusan SMK di Jateng rata-rata setiap tahun mencapai 300.000 orang. Lulusan SMK yang langsung terserap dunia kerja mencapai 65%.
Sedangkan lulusan SMK lainnya, sebesar 10% melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi dan 25% lainnya ada yang berwiraswasta membuka usaha sendiri dan tidak terdata.
“Prospek sekolah vokasi ke depan tetap baik karena kebutuhan tenaga kerja dunia industri terus meningkat sehigga membutuhkan lulusan SMK,” ucap Jumeri.