Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga melakukan lawatan ke Amerika Serikat pada 16-20 November 2019. Salah satu agendanya membahas mengenai akses pasar produk Indonesia.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembanagn Perdagangan Kasan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengupayakan akses pasar nanas ke AS mengingat ekspor nanas ke AS hanya sebesar 5,88 ton (bentuk segar dan kering) atau menempati peringkat ke-21.
"Kita waktu ketemu bukan semata-mata defensif, tapi ofensif juga soal akses pasar kita meminta soal ekspor nanas kita," kata Kasan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (25/11).
AS adalah importir nanas terbesar di dunia dengan nilai sebesar USS 725,9 juta pada tahun 2018.
Minimnya ekspor nanas ke AS disebabkan oleh masalah kandungan pestisida. Namun Kasan berani mengajukan akses pasar karena produk nanas Indonesia sudah dinyatakan aman oleh Departemen Pertanian AS (USDA).
Di sisi lain, ekspor produk susu dari AS ke Indonesia juga menjadi perhatian bagi pelaku usaha AS.
"Betul dari USDA mendiskusikan dairy product. Ada forum yang membahas itu dari pengusaha-pengusaha Amerika," katanya.
Meski kedua belah pihak antusias, Kasan mengaku peralihan impor produk susu dari Uni Eropa ke Amerika Serikat sebagimana yang diwacanakan Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, tidaklah mudah.
"Bagi konsumen harus terjamin. Mereka berkaitan dengan teman-teman (Kementerian) pertanian soal karantinanya. Kita reciprocal (timbal balik)," jelasnya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan pelaku usaha pertanian AS meminta adanya kemudahan mengenai perizinan ekspor ke Indonesia.
"Mereka berharap kedepannya online system Kementan dapat menunjang karena urutannya ketika mereka melakukan trading ke Kementan dulu baru ke kami," katanya.