Pekanbaru, Gatra.com - Ditengah semangat meningkatkan konsumsi minyak sawit dalam negeri. Provinsi Riau berkeinginan menjadi area pilihan pengembangan biodiesel untuk segala tingkatan.
Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman, saat ini seluruh pemangku kepentingan di Riau sedang memperjuangkan nilai tambah dari keberadaan Kelapa Sawit.
"Kita ingin melalui Kementrian ESDM dan SKK Migas nantinya project percontohan B30 hingga B100 itu maunya dilaksanakan di Riau. Karena Riau siap untuk bahan mentahnya baik Migas maupun Kelapa Sawit," jelasnya dalam acara Focus Group Discussion di Pekanbaru, Senin (25/11).
Dia menambahkan, sokongan Kelapa Sawit di Riau yang mencapai 40 persen dari pasokan nasional, merupakan salah satu modal dalam upaya menjadikan Riau pilot project Biodiesel di Tanah Air. Terlebih, di Riau juga terdapat sejumlah kawasan pertambangan minyak. Salah satunya Blok Rokan yang mampu memproduksi minyak bumi kurang dari 200 ribu barel perhari.
"Program Biodiesel itu kan bisa dikatakan program strategis negara. Penggunaanya dapat mengurangi beban subsidi energi. Kalau Riau siap dengan yang dimiliki kan tidak ada salahnya kita ingin jadi pilot project," tambahnya.
Adapun istilah B30 dan tingkatanya populer belakangan ini. Istilah tersebut merujuk bahan bakar campuran minyak solar dengan 30 persen minyak sawit (tergantung persentasenya). Berdasarkan keterangan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian ESDM, penerapan B30 bisa mengurangi impor solar sebesar Rp 70 triliun. Dengan asumsi jumlanya mencapai 8-9 juta kiloliter. Saat ini pemerintah telah melakukan uji coba penerapan B30 tersebut.
"Intinya kita terbuka untuk kerjasama kearah situ. Ini sejalan dengan keinginan Riau melakukan hilirisasi Kelapa Sawit," tekannya.
Sementara itu Ketua DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, mengungkapkan program B30 yang digalakan pemerintah secara besar-besaran tahun 2020, juga akan berimbas positif bagi petani Kelapa Sawit di Riau. Menurut pekiraanya setengah juta petani Sawit di Riau akan merasakan dampak langsung dari penerapan B30.
"Di Riau sendiri ada lebih dari 500 ribu petani Kelapa Sawit dengan luas kebun mencapai 2 juta hektare. Kalau B30 atau B50 diterapkan tentu akan berdampak kepada mereka. Selain itu tentunya bermanfaat juga kepada kemandirian energi," pungkasnya.