Banyumas, Gatra.com - Pemerintah kabupaten banyumas kini memiliki slogan One Agency One Inovation, satu instansi, satu inovasi. Slogan ini bertujuan untuk menyemangati agar tiap instansi di Banyumas, berinovasi dalam bidang pelayanan publik dan sosial.
Sekretaris Daerah Banyumas, Wahyu Budi Saptono megatakan penerapan one agendy one inovation itu langsunng berdampak dengan munculnya lebih dari 80 inovasi sepanjang 2018. Bahkan, empat di antara masuk top 99 kompetisi inovasi pelayanan publik Indonesia.
Empat inovasi tersebut yakni, Pattas Sosial Mitra Kurir Langit, PSC 119-Satria, Desa Demit, dan Saskia Gotak. Bahkan satu di antaranya, yakni Pattas Sosial Mitra Kurir Langit masuk 11 besar dan akan mewakili Indonesia ke penghargaan pelayanan publik PBB.
“Alhamdulillah nanti akan mewakili Indonesia ke Unpsa 2020,” katanya Minggu (24/11).
Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Banyumas, Titik Pujiastuti mengatakan, dalam pelaksanaannya inovasi itu akan disaring oleh masing-masing instansi sebelum disetorkan kepada Pemkab. Oleh Pemkab, inovasi ini kembali diuji apakah benar-benar bermanfaat. Jika memang teruji, maka inovasi ini akan dibiayai melalui APBD Banyumas.
“Jadi awalnya dimasukkan dulu dalam rencana kerja. Baru kemudian masuk RKPD. RKPD ini pun memungkinkan tiap instansi melahirkan inovasi-inovasi baru,” kata Titik.
Namun, tak semua inovasi menyedot biaya dari APBD. Pattas Sosial Kurir Langit, misalnya, adalah sebuah inovasi mandiri. Bahkan sifatnya tak lagi meminta, melainkan memberi. Pemerintah Daerah Banyumas sangat terbantu oleh inovasi ini.
Dia juga mengklaim, inovasi-inovasi yang lahir di Banyumas mendapat repson positif dari investor. Ini, karena Banyumas sangat proinvetasi dan punya Mall Pelayanan Publik. Proses perijinan dilakukan di satu gedung, dan bahkan, sudah melibatkan instansi vertikal di atasnya di provinsi.
“Karena mudah perizinannya, investor jadi lebih nyaman. Iklim usaha lebih baik,” ucapnya.